Gridhot.ID - Kasus pembunuhan yang menimpa seorang wanita bernama Indriana Dewi Eka kini sudah menemukan titik terang.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jabar sebelumnya, Indriana Dewi Eka Saputri ditemukan dalam kondisi tewas tertutup selimut di Kota Banjar.
Setelah melalui penyelidikan polisi, ternyata Indriana dibunuh oleh tiga orang dengan peran masing-masing.
Didot Alfiansyah sang mantan pacar diperintahkan oleh Devara Putri Pranananda untuk membunuh Indriana.
Didot yang tak mau mengeksekusi sendiri langsung memerintahkan temannya yang bernama Muhammad Reza Swastika.
Reza akhirnya membunuh Indriana dengan cara mencekik leher korban menggunakan ikat pinggang selama 15 menit.
Dalam melancarkan aksinya, Didot Alfiansyah dan Reza pura-pura mengajak korban pergi jalan-jalan dari Jakarta ke Sentul, Bogor, menggunakan mobil Avanza yang disewa, Selasa (20/2/2024).
Ketika tiba di kawasan Bukit Pelangi Sentul, Reza menjerat leher korban dengan ikat pinggang selama 15 menit sampai korban tewas.
Setelah melakukan aksi keji itu, Didot Alfiansyah dan Reza berangkat ke Jakarta menjemput Devara Putri Prananda sambil membawa jasad korban.
Keesokannya atau pada Rabu (21/2/2024) sekitar jam 12.30 WIB, para pelaku membawa jasad korban menuju Pangandaran melalui Tol Cipali Cirebon.
Sesampainya di Kuningan, mobil tersebut rusak dan akhirnya ditowing atau diangkut ke bengkel.
Selama di dalam mobil, mulut korban ditutup masker seolah-olah terlihat tidur.
Jasad korban berada di dalam mobil selama empat hari.
Pada Jumat (23/2/2024) sekitar jam 02.00 WIB, Didot Alfiansyah dan Devara Putri Prananda mengeluarkan jasad korban dari mobil.
Mereka membuangnya ke jurang di belakang Tugu Gajah Kota Banjar.
Jasad korban ditutup dengan selimut.
Siapa sangka, otak dari pembunuhan ini ternyata merupakan orang yang berusaha mengincar kursi wakil rakyat.
Dikutip Gridhot dari Bangka POS, Devara Putri Prananda alias DP ternyata bukanlah orang sembarangan.
Ia disebut-sebut merupakan seorang oknum calon legislatif (caleg) DPR RI.
Devara Putri Prananda disebut menyuruh kekasihnya, Didot Alfiansyah alias DA (24) untuk membunuh Indriana Dewi Eka, wanita asal Jakarta.
Usut punya usut, pembunuhan ini terjadi karena cinta segitiga.
Devara Putri adalah pacar pertama dari Didot Alfiansyah.
Sedangkan Indriana Dewi Eka merupakan pacar kedua dari Didot.
Didot sendiri menyuruh temannya yang bernama Muhammad Reza Swastika alias MR untuk menjadi eksekutor dan menghabisi nyawa Indriana Dewi.
Salah satunya tertuju pada tersangka yang bernama Devara Putri Prananda.
Dihimpun TribunnewsWiki dari TribunJakarta.com dan goodkind.id, Devara Putri diketahui merupakan seorang Caleg DPR dalam Pemilu 2024 ini.
Ia diduga maju sebagai caleg DPR RI dari Partai Garuda.
Adapun Devara merupakan Caleg DPR RI untuk Dapil Jawa Barat XI yang meliputi kabupaten Majalengka, Sumedang, dan Subang.
Ia diketahui merupakan warga asal Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat,
Perempuan yang akrab disapa Alea itu mempunyai misi mengusulkan program kesehatan gratis bagi masyarakat yang tidak mampu.
Program ini akan menjamin akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Lantas, berapa perolehan suara pelaku otak pembunuhan tersebut di Pileg 2024?
Diketahui, Devara Putri Prananda hanya mampu mengumpulkan 226 suara.
Dengan perolehan suara yang minim itu, Devara terancam gagal lolos ke Senayan.
Meski demikian, hingga berita ini diturunkan pihak Partai Garuda belum memberikan konfirmasi terkait kasus yang melibatkan Devara Putri Prananda ini.
Akan tetapi, sejumlah netizen terlihat sudah mendesak Partai Garuda untuk segera buka suara.
"Tolong ada komentar/klarifikasi soal caleg yg jd tersangka kasus banjar. mksh," kata netizen.
"Bener gak min tolong klarifikasi dong soalnya bawa2. Partai tuh orang2 krna kasus pmbunuhn yg d lakukan si devara itu?" timpal netizen lainnya.
(*)