Find Us On Social Media :

Alam Bawah Sadar Sejoli Pembunuh Indriana Disorot, Devara Sempat Makan Nasi Liwet Saat Rekonstruksi, Tak Menyesal?

tampang ketiga tersangka kasus pembunuhan Indriana Dewi Eka (25), wanita asal Jaktim yang dibunuh oleh kekasih dan selingkuhannya, tak merasa bersalah

GridHot.ID - Polisi menangkap tiga pelaku penghilangan nyawa Indriana Dewi Eka Saputri (24), wanita asal Jakarta.

Indriana dihabisi di Bukit Pelangi, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (20/2/2024).

Jasad Indriana kemudian dibuang di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar, Jabar, Jumat (23/2/2024).

Dilansir dari Kompas TV, keluarga Indriana Dewi Eka Saputri (24), korban bermotif cinta segitiga, berharap agar pelaku mendapatkan hukuman mati.

Indriana Dewi Eka Saputri dibunuh oleh kekasihnya sendiri, Dido Alfiansyah, yang lebih dulu menjalin hubungan dengan seorang perempuan bernama Devara Putri Prananda, caleg DPR RI dari Partai Garuda.

Ayah Indriana, Mohamad Roi (56), mengatakan bahwa perbuatan pelaku menghabisi nyawa putrinya dinilai terlampau keji sehingga menurutnya pantas mendapatkan hukuman mati.

“Anak saya sudah direncana (dibunuh). Pokoknya saya mintanya hukuman yang setimpal atau hukuman mati,” ucap Roi di kediamannya di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024).

“Itu (harapan) saya sebagai bapaknya. Apalagi anak saya sudah enggak ada. Itu saja minta saya,” sambungnya.

Ibu Indriana, Endang Tatik (54) pun berharap pelaku mendapatkan hukuman yang paling berat. Ia berharap, keluarga mendapatkan keadilan atas dibunuhnya Indriana.

“Kalau bisa ya dihukum seberat-beratnya,” tegas Endang, seperti dikutip dari Tribun Jakarta.

Melansir tribunsumsel.com, beginilah tampang ketiga tersangka kasus pembunuhan Indriana Dewi Eka (25), wanita asal Jaktim yang dihabisi oleh kekasih dan selingkuhannya.

Baca Juga: Dipecat dari Partai Garuda, Hancur Karier Politik Devara Otak Pembunuhan Indriana, Perolehan Suaranya di Caleg DPR RI Bikin Miris

Diketahui, kasus pembunuhan Indriana Dewi Eka ini dilatarbelakangi karena cinta segitiga yang melibatkan kedua tersangka, yakni Devara Putri Prananda dengan Didot Alfiansyah.

Indriani dihabisi oleh dua sejoli, Devara dan Didot sang kekasih yang menyewa seorang pembunuh bayaran.

Ketiga pelaku pembunuhan Indriana pun kini telah ditangkap oleh polisi.

Para tersangka turut dihadirkan untuk melakukan serangkaian reka adegan pembunuhan tersebut.

Tiga tersangka Didot, Devara dan Reza telah melakukan rekonstruksi di Mapolsek Banjar pada Sabtu (2/3/2024).

Tampak diduga tak ada rasa penyesalan ataupun bersalah dari Devara maupun Didot.

Sementara, Reza pembunuh bayaran yang mengeksekusi korban hanya bisa menunduk sepanjang melakukan rekonstruksi.

Ketiganya tampak mengenakan masker menutupi setengah muka mereka, dengan tangan yang dipasang borgol.

Devara terlihat memperagakan adegan demi adegan dengan lancar.

Salah satu yang disorot ialah, Devara juga sempat makan nasi liwet bersama pemilik bengkel dan warga setempat.

Kasus pembunuhan itu bermula saat Devara meminta kekasihnya yakni Didot Alfiansyah memilih antara dirinya atau sang selingkuhan, yakni Indriyana.

Baca Juga: Cinta Segitiga Bikin Caleg Devara Jadi Otak Pembunuhan, Jasad Indriana Sempat 3 Hari Dibawa Naik Mobil, Ini Siasat Licik Pelaku Supaya Korban Dikira Tidur

Lantas Didot memilih Devara, yang akhirnya diminta untuk menghabisi nyawa Indriyana.

Keduanya pun merencanakan pembunuhan dengan meminta Reza sebagai sang eksekutor untuk mengahibisi nyawa korban.

Devara memberi imbalan kepada Reza sebesar Rp 50 juta.

Mulanya, Reza menolak tawaran tersebut, namun akhirnya ia menerima permintaan itu lantaran terlilit hutang.

Didot Alfiansyah diketahui lebih dulu menjalin asmara dengan Devara Putri Prananda dengan hubungan sudah berjalan 5 tahun.

Sedangkan Didot Alfiansyah berpacaran juga dengan Indriana Dewi Eka sang korban selama 7 bulan.

"Sudah cukup lama, DA sama DP sudah lama. DA pacaran juga dengan korban, DA berniat kembali pada DP namun DP menyampaikan apabila ingin kembali salah satu tidak boleh ada di muka bumi," kata Kombes Surawan, dilansir dari Tribunnewsbogor.com.

Puncaknya Didot Alfiansyah ternyata terciduk berselingkuh oleh Devara Putri Prananda.

Hal tersebut membuat hubungan Didot Alfiansyah dan Devara Putri Prananda terancam putus.

Hingga akhirnya, sampai pada 15 Februari 2024 atau sehari setelah Pemilu 2024, Didot Alfiansyah merencanakan pembunuhan Indriana bersama Devara dan Muhammad Reza Swastika warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

"Mereka (pelaku) semua dari Jakarta," ujar Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, Jumat (1/3/2024).

Korban diketahui warga Cipinang, Jakarta Timur.

Baca Juga: 'Coba Dimakan', Orang Tua Indriana Terima Sate Misterius Sebelum Tahu Putrinya Dihabisi, Nomor Anaknya Kirim Pesan Ini

Tak hanya dibunuh, jasad korban Indriana Dewi juga dibuang oleh pelaku diwilayah Kota Banjar, Jawa Barat.

Meski sebagai otak pelaku namun malam itu Devara tidak ikut.

Jasad Indriana kemudian dibawa ke Jakarta selama satu malam.

"Dibawa ke Cirebon, sampai Kuningan mogok ditowing sampai Banjar, di sana mobil ditaruh di bengkel," katanya.

Karena merasa khawatir aksinya ketahuan, Didot dan Reza kemudian mengeluarkan jasad wanita tersebut.

"Saat di bengkel mereka khawatir kemudian tengah malam ketika mobil di bengkel, jenazah dibuang dekat bengkel," kata Kombes Surawan.

Pembunuhan terhadap Indriana Dewi Eka Saputri ini menggunakan ikat pinggang dalam mobil di Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor.

Semua ini dilatarbelakangi oleh cinta segita antara Devara Putri Prananda, Didot Alfiansyah dan korban Indriana Dewi Eka.

Pengakuan Muhammad Reza Swastika alias RZ pelaku eksekutor pembunuhan Indriana (25) di kawasan Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor menguak alasan mau menerima pekerjaan keji tersebut dari Didot Alfiansyah (DA).

Adapun RZ dilema lantaran kondisinya yang tengah terlilit utang membuat nekat melakukan pembunuhan tersebut.

RZ tergiur dengan imbalan uang sebesar Rp 50 Juta dari DA untuk membunuh Indriana.

Baca Juga: Lehernya Dijerat 15 Menit, Terungkap Profesi Indriana Dewi Korban Pembunuhan yang Diotaki Caleg DPR, Barang Brandednya untuk Imbalan Eksekutor

Kendati demikian RZ disebut sempat ragu dan awalnya menolak tawaran DV.

Hal tersebut disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, melansir Tribunnewsbogor.com, Minggu (3/3/2024).

Dikatakan Kombes Pol Surawa, RZ akhirnya memutuskan memberanikan diri setelah sangat membutuhkan uang.

"Tapi memang karena kepepet utang, akhirnya dia mau, waktu pertama dijanjikan sekitar Rp. 50 juta, akhirnya terealisasi baru Rp 23 juta," kata Kombes Pol Surawan.

"Sejauh ini yang diberikan Rp 15 juta tunai dan handphone senilai Rp 8 juta. Jadi sekitar Rp 23 juta yang baru diberikan para pelaku," kata Kombes Surawan.(*)