Find Us On Social Media :

Ini Alasan Ibu di Bekasi Tusuk Anak Kandungnya yang Berusia 5 Tahun Sebanyak 20 Kali, Polisi: Bersimbah Darah Sampai Ada Bolong

Lokasi tempat pembunuhan antara ibu dan anak berusia lima tahun di perumahan elit.

Gridhot.ID - Geger kasus pembunuhan di perumahan elit di Bekasi, Jawa Barat yang dilakukan seorang wanita terhadap anaknya sendiri.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, seorang bocah berusia lima tahun AAMS (5) ditemukan tewas mengenaskan dalam kondisi penuh darah.

Diduga pelaku pembunuhan merupakan ibu kandungnya sendiri.

Pelaku SNF (26) langsung diamankan oleh pihak kepolisian meski belum ditetapkan sebagai tersangka.

Mapolres Metro Bekasi Kota mengungkapkan hasil pemeriksaan awalnya.

Saat ditanya, pelaku menyebut kalau dirinya melakukan pembunuhan karena mendapatkan bisikan gaib untuk menghabisi putra sulungnya.

Kejadian ini terungkap saat tamu yang merupakan kerabat ayah korban sedang mengunjungi rumah tersebut.

Namun tamu tersebut tidak diperbolehkan masuk.

Hingga akhirnya setelah dipaksa sang tamu bisa masuk ke rumah, namun dirinya kaget bukan main melihat baju ibu korban sudah bersimbah darah.

Sang tamu langsung lari ke satpam dan melaporkan kejadian tersebut.

Sang satpam akhirnya menelpon pemilik Summarecon karena dirinya tidak diperbolehkan masuk ke dalam hunian yang menjadi TKP.

Baca Juga: Pilunya Kondisi Jasad Indriana, Dibiarkan 4 Hari di Mobil dan Tersangkut di Pohon Saat Dibuang, Devara Putri: Saya Minta Maaf

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, AMS (5), bocah laki-laki yang ditemukan tewas di perumahan elite Bekasi, diduga menjadi korban pembunuhan.

Kapolsek Bekasi Utara Kompol Yuliati menuturkan, terdapat luka tusuk di tubuh mungil korban pada bagian dada.

"(Korban ditemukan) di tempat tidur, kami sudah olah TKP, ini masih belum jelas antara 18 atau 20 tusukan," kata Yuliati kepada wartawan di lokasi, Kamis.

Yuliati menuturkan, korban sudah dalam kondisi bersimbah darah saat polisi datang ke TKP usai mendapat laporan dari Bhabinkamtibmas.

"Korban ada di tempat tidurnya sendiri, bersimbah darah sampai ada bolong, luka fatal di dada," tuturnya.

Yuliati mengatakan, korban sudah dibawa ke RS Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diotopsi.

Saat ini, lanjut Yuliati, pihaknya telah mengamankan tiga orang saksi yang berada di TKP beserta barang bukti pisau.

"Barang bukti hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur," imbuh dia.

(*)