Find Us On Social Media :

Ada Suara Dentuman, Pesawat Perintis Rute Tarakan-Krayan Diduga Jatuh di Tebing, Boeing 737 Keluar Kandang Lakukan Pencarian

Pesawat Smart Air yang melayani penerbangan ke Long Sule dari Malinau.

Menurutnya, ada beberapa lokasi yang terpasang sinyal Bhakti Kominfo dan bisa menjadi alternatif untuk mengirim laporan dan bertukar informasi melalui ponsel.

"Mari sama-sama berdoa pencarian berjalan lancar, dan lokasi pesawat memang di lokasi yang kami tuju," kata Andi.

TNI AU kerahkan satu Pesawat Boeing 737

Melansir TribunKaltara.com, TNI AU ikut serta dalam melakukan pencarian pesawat perintis jenis PK-SNE yang hilang kontak sejak Jumat (8/3/2024).

TNI AU mengerahkan satu Pesawat Boeing 737 dari Skuadron Udara V Makassar pada Sabtu (9/3/2024).

Pesawat Boeing 737 telah landingi di Tarakan pukul 10.00 Wita  dan kru langsung melakukan briefing untuk hasil analisa dan setelah itu akan secepatnya bergerak ke lokasi.

Sebagai informasi, Pesawat Boeing 737 memiliki kamera inframerah yang secara otomatis dapat melihat ke bawah secara langsung.

"Harapannya dengan kemampuan Pesawat Boeing 737 bisa memindai dan men-scan area yang sudah dianalisa bersama dengan seluruh tim baik informasi dari Satrad 225 Tarakan, informasi dari ELT Basarnas yang terpancar dari Singapura dan Australia dan kemudkan informasi dari Airnav percakapan yang memungkinkan dan informasi rute," ungkap Danlanud Anang Busra Tarakan, Kolonel Pnb Bambang Sudewo.

Baca Juga: Diserang 10 Anggota KKB, Prajurit TNI Terpaksa Tembak Mati 1 Simpatisan OPM, 2 Musuh Langsung Diringkus Saat Lari Terbirit-birit

"Nantinya semua informasi itu akan digabungkan kemudian dianalisa semua titik itu sehingga bisa mengambil kesimpulan nanti untuk pesawat yang akan mencoba memindai dengan kamera tersebut, rute mana yang akan dilalui," lanjutnya.

"Sehingga harapan kami mudahan kami berdoa cuaca mendukung informasi dari BMKG sehingga kita bisa menemukan titik minimal hari ini," harapnya.

Setelah itu, hasil temuan dari tim dari Pesawat Boeing 737  akan analisis ulang untuk diambil tindakan.

"Karena memang kita belum tahu situasi bukit-bukit sungai-sungai, jurang-jurang yang ada di sana sehingga kita harus membahas secara konperhensif dengan situasi yang ada di sana sehingga jangan sampai tetap kita selalu berprinsip, penyelamat harus tetap selamat, korban harus selamat," tegasnya.

Sehingga pada prinsipnya, semua harus memitigasi berbagai peluang atau kemungkinan untuk melakukan penyelamatan.

Bambang Sudewo menyampaikan, dalam membantu pencarian pesawat perintis yang hilang kontak, TNI AU tidak hanya mengerahkan Pesawat Boeing 737, tapi juga satu pesawat karakal heli dan tim penolong dari pasukan kopasgat TNI AU.

(*)