Find Us On Social Media :

Kejanggalan Kasus Penemuan Mayat Wanita di Gudang Kimia Farma Samarinda, Pihak Apotek Hapus Rekaman CCTV, Ini Hasil Autopsi

Jasad korban yang teridentifikasi bernama Bertha (56) saat dibawa tim evakuasi gabungan ke RSUD AW Sjahranie Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu (18/2/2024).

Guna menghindari gejolak besar, Unit Reskrim Polsek Samarinda Kota akhirnya turun tangan untuk mengambil hardisk dari CCTV milik apotek tersebut pada Minggu (17/4/2024).

"Hari ini hardisk CCTV itu akan dikirim ke Puslabfor (Mabes Polri) yang ada di Surabaya," jelas Tino Ampulembang selaku Penasihat Hukum (PH) keluarga saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Senin (18/3/2024).

Tindakan kepolisian itu memang sesuai permintaan dari pihak keluarga yang ingin agar apotek kooperaktif guna mendukung percepatan penyelidikan.

"Kemarin kalau polisi tidak sanggup kami akan mendatangkan sendiri ahli IT untuk menyelidiki file CCTV punya Kimia Farma itu," beber Tino lagi.

Ia juga menjelaskan bahwa alasan mereka meminta rekaman itu untuk mencocokan dengan isi CCTV yang ada di RSJD Atma Husada, Jalan Hidayatullah dan sekitarnya saat almarhumah terlihat berjalan sendiri.

Hal itu dilakukan sebab keluarga menduga ada yang menuntun almarhumah dan memintanya tetap di dalam gudang apotek.

Apabila segala bukti masih belum dapat menjawab semua kejanggalan yang ada, Tino menyebut keluarga almarhumah berniat melakukan autopsi ulang.

"Pihak keluarga berniat untuk melakukan autopsi ulang," tegas Tino.

Hasi Autopsi

Melansir kaltim.antaranews.com, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Samarinda Kota, Polresta Samarinda, Kompol Tri Satria Firdaus mengungkapkan perkembangan terkini kasus penemuan mayat yang ditemukan di gudang apotek Kimia Farma.

Baca Juga: Mayat Pria Tergeletak di Pinggir Jalan Hebohkan Warga Musi Rawas, Tenyata Korban Pembunuhan Suami Istri Tetangganya Sendiri

"Kami telah mengambil langkah-langkah investigasi dengan mengumpulkan keterangan dari saksi dan keluarga korban," ujar Satria di Samarinda, Selasa (19/4/2024). Satria menerangkan, hasil autopsi menunjukkan tidak adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.