Find Us On Social Media :

Kisah Pria yang Memimpikan Mendiang Istrinya Minta Tolong selama 3 Hari Berturut-turut, Ini Penampakan saat Makam Dibongkar

Ilustrasi kuburan

Hal itu jelas membuatnya skeptis dan takut.

Memikirkan hal-hal spiritual, Tran Ban memutuskan pergi ke makam istrinya sembari membawa makanan yang disukai mendiang.

Melihat nisan istrinya, Tran Ban merasa sedih. Ia pun bertanya-tanya apa maksud dari perkataan istrinya dalam mimpi itu.

Setelah itu, Tran Ban berdiri dan mencabuti rumput liar di sekitar makam istrinya. Tanpa sengaja, ia menemukan sebuah gelang terjatuh di tanah.

Betapa terkejutnya Tran Ban ketika menemukan gelang tersebut. Pasalnya, itu merupakan gelang istrinya yang dikenakannya sebelum menutup peti mati.

Berpikir sejenak, Tran Ban memutuskan untuk menggali kuburan istrinya. Ia pun tetap menyewa penggali makam meski keluarga merasa keberatan.

Tak disangka, saat tutup peti mati istrinya dibuka, pemandangan di dalamnya mengejutkan semua orang.

Mayat istrinya ternyata tak ada dalam peti mati tersebut.

Tran Ban langsung melaporkan hal tersebut ke polisi.

Setelah diselidiki, polisi menemukan bahwa mayat istri Tran Ban telah dicuri oleh seseorang untuk digunakan sebagai "pernikahan hantu".

Baca Juga: Kondisinya Tanpa Busana, Mayat Perempuan yang Ditemukan di Cungkup Makam Hebohkan Warga Cirebon, Identitasnya Misterius

Pernikahan hantu merupakan kebiasaan buruk orang Tiongkok kuno dan belum sepenuhnya hilang di dunia modern. Orang dahulu percaya bahwa bagi remaja yang belum menikah tapi sudah meninggal dunia, orang tua akan mengatur pernikahan bagi mereka, agar arwah bisa beristirahat dengan tenang.

Pernikahan dapat berupa pernikahan antara dua orang yang sudah meninggal dunia atau antara orang yang sudah meninggal dengan orang yang masih hidup. Ini masih menjadi masalah yang sulit diatasi oleh pihak berwenang.

Terkait hilangnya mayat istri Tran Ban, polisi lantas memburu kelompok perampok yang mencuri mayat tersebut.

Polisi kemudian mengembalikan jenazah mendiang kepada keluarga untuk dimakamkan.

Adapun Tran Ban berkata, meskipun ia tak sepenuhnya percaya bahwa istrinya telah datang ke mimpinya, ia tak menyangkal bahwa mimpinya itu telah membantunya menemukan kebenaran.

(*)