Dibohongi dan Anaknya Dibunuh Oknum Polisi Militer TNI AL, Keluarga Histeris Tahu Iwan Sutrisman Telaumbanua Dihabisi 1,5 Tahun Lalu: Kami Anggap Dia Keluarga

Minggu, 31 Maret 2024 | 16:00
Istimewa

Keluarga Iwan Sutrisman Telaumbanua histeris saat tahu anak dibunuh oknum TNI Adan Adyan Marsal.

GridHot.ID - Seorang mantan calon siswa (casis) Bintara TNI AL diduga dibunuh oleh oknum Polisi Militer TNI AL.

Korban, Iwan Sutrisman Telaumbanua diduga dibunuh oleh oknum Polisi Militer, Serda Pom Adan Aryan Marsal.

Keluarga Iwan Sutrisman Telaumbanua pun histeris saat tahu anak dibunuh oknum TNI Adan Adyan Marsal.

Dilansir dari tribunkaltim.co, beredar viral eks calon siswa atau casis Bintara TNI AL yang diduga dibunuh oleh oknum Polisi Militer Lanal Nias.

Malangnya nasib eks casis Bintara TNI AL tersebut, dikira keluarga sedang bertugas ternyata telah tewas terbunuh.

Adapun diketahui nama eks casis Bintara TNI AL tersebut yaitu Iwan Sutrisman Telaumbanua.

Ia merupakan warga Desa Lahusa Idanotae, Kecamatan Idanotae, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.

Iwan dihabisi di kawasan Sawahlunto, Sumatera Barat, pada Desember 2022 silam, dan baru ketahuan saat ini, Maret 2024.

Sebelumnya, keluarga korban juga dikuras hartanya oleh terduga pelaku dengan dalih biaya mengurus pendaftaran korban ke TNI AL.

Yason Telaumbanua, paman korban mengatakan, mereka sudah melaporkan peristiwa ini ke POM Lanal Nias.

"Pelakunya sudah ditangkap di Solok," kata Yason pada Tribun-medan.com, Jumat (29/3/2024) tengah malam.

Baca Juga: Kuras Uang Keluarga Korban Rp 241 Juta, Oknum Polisi Militer TNI AL Ini Nekat Habisi Nyawa Eks Casis Bintara, Begini Kronologinya

Yason mengatakan, keluarga sangat berharap pihak TNI AL mengungkap kasus ini secara terang benderang.

Keluarga curiga, bahwa terduga pelakunya lebih dari satu orang.

"Kami berharap modus dan pelakunya segera diungkap. Itu yang kami harapkan," kata Yason.

Ia mengatakan, kabar terakhir yang mereka terima, terduga pelaku, yakni Serda Adan Aryan Marsal sudah dibawa ke Padang untuk menunjukkan tempat dimana korban dibunuh.

Yason bilang, sejauh ini jenazah mendiang Iwan Sutrisman Telaumbanua belum ditemukan.

Hanya saja, ada informasi yang menyebutkan, bahwa setelah kasus ini mencuat, sempat dikabarkan ada temuan jenazah di lokasi tempat dimana korban dibuang.

Namun belum dapat dipastikan apakah itu jenazah korban atau bukan.

(Istimewa)

Dua pelaku pembunuhan Iwan Telaumbanua dibawa ke Padang, Sumatera Barat. Ini Penjelasan Dandenpom Lanal Nias Mayor Laut (PM) Afrizal.

"Kami meminta kepada TNI AL, jika jenazah korban sudah ditemukan, keluarga sendiri yang harus membawa jenazahnya," kata Yason.

Ia berharap jenazah korban bisa secepatnya ditemukan, untuk bisa dimakamkan secara layak di kampung halaman korban.

Kemudian, kata Yason, keluarga meminta agar kerugian yang dialami keluarga korban diganti sepenuhnya oleh terduga pelaku.

Apalagi barang milik korban, seperti ATM dan handphone juga raib.

Baca Juga: 13 Prajurit TNI yang Siksa Defianus Kogoya Dikutuk YLBHI, Pangdam Cenderawasih Minta Maaf dan Ungkap Kronologi Penganiayaan

"Kami juga meminta agar pelaku dipecat dan dijatuhi hukuman sesuai undang-undang yang berlaku di negara republik ini," tegas Yason.

Keluarga korban juga berharap, pelaku lainnya bernama Alvin yang kabarnya sudah ditangkap harus juga dijatuhi hukuman seberat-beratnya.

Sebab, perbuatan para pelaku terbilang sangat keji dan menyisakan duka mendalam bagi keluarga.

Melansir wartakotalive.com, keluarga Iwan Sutrisman Telaumbanua histeris saat tahu anak dibunuh oknum TNI Adan Adyan Marsal.

Mirisnya, pembunuhan tersebut baru terungkap setelah 1,5 tahun Iwan Sutrisman Telaumbanua tewas dibunuh Adan Adyan.

Dalam video yang viral di media sosial Minggu (31/3/2024) terlihat belasan anggota keluarga menangis histeris saat tahu anggota keluarganya dibunuh.

Mulai dari anak-anak hingga orang tua tidak kuasa menahan tangis hingga meraung-raung usai mendapat kabar anggota keluarganya tewas setelah 1,5 tahun kemudian.

Dikutip dari Kompas.id, Adan Adyan Marsal bukan hanya membunuh Iwan namun juga menipu keluarga besar Iwan.

Adan menyebut Iwan lulus seleksi dan mengikuti pendidikan bintara TNI Angkatan Laut. Ternyata, Iwan tidak pernah lulus. Dia dibunuh dan dibuang ke jurang.

”Selama satu setengah tahun, kami dibohongi oleh Serda Adan. Keluarga kami dimintai uang terus-menerus lebih dari Rp 200 juta. Kami menganggap Adan sebagai keluarga, ternyata dia sudah membunuh anak kebanggaan kami,” kata Yanikasi Telaumbanua (35), keluarga Iwan, Sabtu (30/3/2024).

Yanikasi menuturkan, Iwan mengikuti seleksi bintara TNI AL gelombang II 2022 di Kabupaten Nias pada Desember 2022. Namun, ia dinyatakan tidak memenuhi syarat alias tidak lulus.

Baca Juga: Babak Belur Defianus Kogoya Disiksa 13 Tentara, Kapuspen TNI Akui Kenakalan Oknum Prajuritnya: Mereka Anak Muda, Mudah Emosi

Kemudian, keluarga Iwan menjumpai Serda Adan yang sebelumnya sudah saling kenal. Ketika itu, Adan bertugas di Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias.

Adan meminta Rp 200 juta agar bisa membantu kelulusan Iwan. Keluarga Iwan berembuk dan sepakat mencari uang Rp 200 juta dari semua keluarga. Mereka ingin Iwan menjadi anak yang sukses mewakili keluarga besar.

Adan lalu menjemput Iwan dari rumahnya dan menyebut akan membawanya ke Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat, 16 Desember 2022. Di situlah terakhir kali keluarga bertemu Iwan.

Berselang sepekan, pada 22 Desember, Adan mengirimkan foto Iwan mengenakan seragam TNI AL. Dalam foto itu tampak rambutnya sudah digundul.

”Kami sangat senang mendapat kabar kalau Iwan telah lulus TNI AL seperti cita-citanya dan cita-cita keluarga kami. Kami pun membuat pesta adat sebagai bentuk penghargaan kepada Adan. Kami menganggapnya sebagai anak,” tuturnya.

Setelah Iwan disebut mengikuti pendidikan TNI AL, keluarga tidak pernah lagi berkomunikasi secara langsung. Adan beralasan bahwa selama pendidikan, siswa tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga. Keluarga memakluminya.

Selama satu tahun Adan terus menipu keluarga Iwan dengan meminta sejumlah uang dengan dalih biaya pendidikan Iwan.

Pada Februari 2024, keluarga Iwan menemui Serda Adan di tempat tinggalnya di Mess Polisi Militer Lanal Nias.

Adan malah meminta uang Rp 1.450.000 untuk membeli pulsa agar bisa menghubungi teman satu angkatan di satuan pendidikan.

Di situ keluarga mulai khawatir pada kondisi Iwan setelah paman Iwan bermimpi melihat Iwan datang ke depan rumahnya meminta tolong. Dia meminta agar diselamatkan.

”Kami mulai khawatir pada kondisi Iwan setelah paman Iwan bermimpi melihat Iwan datang ke depan rumahnya meminta tolong. Dia meminta agar diselamatkan,” kata Yanikasi.

Baca Juga: Aiptu FN yang Tembak dan Tusuk Debt Collector Sempat Buron, Sosoknya Dibongkar Mantan Atasan, Ternyata Begini Tabiatnya

Sejak saat itu, keluarga menaruh curiga pada semua proses yang sejak awal mencurigakan. Mereka memutuskan melaporkan kasus itu ke Lanal Nias, Senin (25/3/2024). Adan pun diperiksa dan dipertemukan dengan keluarga Iwan.

Dari pertemuan keluarga Iwan dengan pihak Lanal Nias, TNI mulai melakukan pencarian Iwan.

Hingga akhirnya Serda AAM (Adan) mengaku telah menghilangkan nyawa Iwan bersama warga sipil berinisal MAA pada 24 Desember 2022.

Iwan ditusuk di bagian perut menggunakan pisau dan mayatnya dibuang ke jurang di daerah Talawi, Kota Sawahlunto, Sumbar.

Pada Kamis (28/3/2024) malam, seorang perwira berseragam dari Lanal Nias dan tiga tentara tanpa seragam mendatangi rumah Iwan.

Lanal Nias memberitahukan kepada keluarga kalau Adan membuat pengakuan mengejutkan. Adan mengaku telah membunuh Iwan pada 24 Desember 2022.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Wartakotalive.com, Tribunkaltim.co