1. Pengalaman kerja di Samarinda Kalimantan
Tahun 2020-2023 (selama 3 tahun 2 bulan) di Samarinda Kalimantan.
Sebagai suster balita usia 1 tahun 6 bulan (laki-laki)
Tugasnya membuat susu, steril botol, menyiapkan makanan dan menyuapi anak, menemani anak bermain dan belajar, memandikan anak, menidurkan anaki, membersihkan mainan anak, mencuci dan menyetrika pakaian anak, membersihkan kamar dan toilet anak.
2. Pengalaman kerja di Surabaya
Tahun 2018-2019 (selama 1 tahun) di Darmo, Surabaya
Sebagai suster anak usia 6 tahun
Pendidikan Terakhir:
IPS mengenyam pendidikan terakhirnya hingga SMA di salah satu Madrasah Aliah di Bojonegoro.
Terkait kemampuan IPS juga menjabarkannya secara rinci di dalam CV dan terlihat sangat profesional.
KEMAMPUAN
1. Bisa membuat susu dan steril botol susu2. Bisa menemani anak bermain dan belajar3. Bisa memasak menu seperti sop, tumisan, ayam kecap, soto, tim ayam, ikan goreng, jasuke, dll.4. Bisa menyuapi anak dan stimulasi anak5. Bisa memandikan dan menidurkan anak (bersedia tidur dengan anak)6. Bisa mencuci dan menyetrika pakaian anak7. Bisa mengendarai motor, bisa memakai mesin cuci, slow cooker, oven, blender, dll.
Punya Rekam Jejak Buruk
Melalui Instagram stories-nya, Emy Aghnia juga mengunggah komentar dari seorang netizen yang diduga orang dari mantan yayasan yang pernah memperkerjakan IPS.
Pihak tersebut mengaku kalau IPS sebetulnya tidak punya dasar parenting atau pengasuhan anak dan hanya seorang Asisten Rumah Tangga (ART) biasa.
Lalu, pihak itu mengaku pernah mendapat laporan dari customer-nya soal tabiat pelaku sampai akhirnya IPS tidak diperkerjakan lagi.
'Mohon maaf ibu. Itu kan dia basic-nya ART bu. Itu pernah saya salurkan ART bu. Terus ada laporan salah satu customer saya dari luar pulau. Kalau dia pernah kasar juga sama anak balita' tulis pihak mantan yayasan.
'Terakhir minta kerja bulan Oktober di saya tapi tidak saya salurkan lagi karena ada record tidak baik. Namanya (sensor) dari Bojonegoro. Dia janda, anaknya 1 masih kecil. Tapi berhati iblis. Ya Allah' pungkas mantan yayasan.
Menanggapi cerita itu, Emy Aghnia tampak gusar dan menulis dirinya merekrut suster tersebut dari sebuah yayasan ternama.
'Tetapi saya mengambil iblis ini dengan tittle "SUSTER" di agency yang sangat terkenal di Surabaya bahkan Jakarta dan SG (Singapura)' ungkap Emy Aghnia.(*)