Kedatangan pelaku tidak disadari, dan ketika pelaku tiba di TKP secara langsung dan membabi buta dia langsung mengejar warga yang pada saat itu berkumpul di tempat tersebut.
Sontak kerumunan warga dan orang-orang terhambur seketika utk menyelematkan diri.
Pengejaran itu membuat pelaku, melukai seorang dokter yang bernama Eka Pallasa.
Setelah menganiaya Eka, pelaku lalu kembali mengejar seorang warga yang bernama Titus Tato, dan lagi-lagi menganiaya dengan menusukkan badik ke tubuh korban..
Petugas Polsek Sumarorong yang berada di TKP saat dari awal setelah melihat kejadian beberapa kali berteriak, dan mengeluarkan tembakan, akan tetapi hal itu tidak dipedulikan oleh pelaku.
Tembakan peringatan yang diletuskan petugas tidak membuat takut pelaku, malahan pelaku lalu mendatangi petugas, dan dengan sigap petugas dengan mempertimbangkan bahwa tidak ingin adanya korban lain, akhirnya pada saat itu mengambil tindakan tegas terukur dengan melakukan penembakan ke bagian kaki untuk melumpuhkan pelaku.
Ternyata timah panas yang bersarang di kaki pelaku tidak menyurutkan niatnya untuk tetap berjalan, dan saat parang yg dipegangnya akan diayunkan ketubuh salah seorang petugas dan warga yg berada di tempat tersebut, dari situlah tembakkan lalu dilesatkan dan mengenai bahagian pinggang pelaku yang membuatnya tumbang dan meninggal di tempat.
"Kami langsung memerintahkan anggota di TKP untuk melakukan pengamanan dan meninjau langsung proses identifikasi kepada Korban Pasutri, dan untuk pelaku dibawa langsung ke Rumah Sakit Mamuju untuk diatopsi," ujar Kapolres Mamasa Akbp Muhammad Amiruddin.
Melansir tribunjabar.id, kasus anak menghabisi nyawa orang tua sendiri jadi sorotan warganet.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Buntu Tanete, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Rabu (3/4/2024).
Pelaku tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri yang saat itu sedang memasak, pukul 06.30 WITA pagi.