GridHot.ID - Seorang ibu (40) dan anak (16) di Palembang ditemukan tewas di rumahnya pada Senin (15/4/2024).
Nahas, kejadian berdarah tersebut rupanya disaksikan oleh anak korban lainnya yang masih berusia 7 tahun.
Begini kondisi anak korban yang kini menjadi saksi kunci dalam kasus penghilangan nyawa yang merenggut ibu dan kakaknya.
Dilansir dari Kompas.com, ibu dan anak di Palembang, Sumatera Selatan bernama Wasilah (40) dan FR (16) ditemukan tewas di rumahnya, Senin (15/4/2024). Keduanya diduga merupakan korban pembunuhan.
Sementara, anak korban lainnya berinisial G (7) selamat dalam kejadian tersebut menjadi saksi kunci.
Wasilah ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi kepala tertancap besi di dalam kamarnya. Sedangkan, FR tewas di garasi rumah.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan, peristiwa itu terjadi di Jalan Macan Lindungan, RT 03, RW 03, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat I Palembang, sekitar pukul 10.00 WIB.
G yang selamat menelepon ayahnya yang sedang berada di Bengkel untuk bergegas pulang ke rumah.
Setelah sampai, suami Wasilah pun tekejut melihat istri dan anak pertamanya sudah tewas.
Ia lalu meminta bantuan ke perangkat RT setempat. Polisi kemudian mendatangi rumah dan membawa dua korban ke rumah sakit untuk divisum.
"Ketika ditemukan, kondisi korban Wasila berada dalam posisi tertelungkup dengan senjata tajam yang masih tertancap. Sementara anak perempuan korban ditemukan di dalam kamar dengan posisi telentang di lantai. Dari tubuhnya terdapat luka mematikan," kata Harryo, usai melakukan olah TKP, Senin (15/4/2024).
Harryo menjelaskan, dari hasil olah TKP sementara peristiwa itu murni tindak pidana pembunuhan. Sebab, tidak ada satu pun harta milik korban yang hilang.
"Sementara G saat ini menjadi saksi kunci karena ia yang bertemu dengan pelaku. Pelakunya seorang diri, "ujarnya.
Beberapa barang bukti dari TKP kini telah diamankan polisi untuk mengungkap identitas pelaku. Polisi pun mendalami keterangan dari suami korban.
"Ada pisau dapur penuh darah yang kami amankan. CCTV di dalam rumah mati, sehingga kita cukup kesulitan mengidentifikasikan pelaku," jelasnya.
Melansir tribunsumsel.com, M (7) anak bungsu Wasila (40) menjadi satu-satunya orang yang melihat detik-detik saat ibu dan kakaknya FA (16) dibunuh di rumah mereka sendiri di Jalan Macan Lindungan Palembang, Senin (15/4/2024).
Meski tersangka pembunuhan yakni Suganda (31) sudah ditangkap, namun M sampai saat ini selalu ingin terus berdekatan dengan Anung Kurniawan (42) ayahnya.
Dikatakan Anung, M dalam kesehariannya masih terlihat ceria seperti biasa dan tak menunjukkan perilaku trauma.
Hanya saja, kini M tak mau jauh dari Anung kapanpun dan dimanapun usai melihat langsung aksi pembunuhan terhadap ibu dan kakaknya.
"Sekarang dia apa-apa maunya sama bapak gak mau jauh dari saya. Mandi saja mau ditemani," ujar Anung kepada Tribunsumsel.com, Jumat (19/4/2024).
Atas kondisi tesebut, Anung juga selalu berada di sisi M agar anaknya tersebut tak merasa was-was.
"Kalau trauma ya gak kelihatan. Dia tahu kalau ibu dan kakaknya sudah tiada, tapi ya begitulah, ndak lah. Gak ada perubahan sikap yang gimana-gimana. Mau jajan mau kemana-mana maunya dekat bapak," katanya.
Setelah pelaku ditangkap pihak kepolisian, Anung berharap Suganda mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya.
"Ya harapannya semoga cepat selesai dan (Suganda) dihukum setimpal," katanya.
Disaksikan Anak Korban
Diberitakan sebelumnya, Wasila (40) dan putrinya FA (16) ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya yang berada di Jalan Macan Lindungan, Palembang, Senin (15/4/2024) pagi.
Saat itu, selain Wasila dan FA, ada juga bocah laki-laki berusia 7 tahun yang merupakan anak bungsu Wasila.
Beruntung, bocah tersebut tak ikut menjadi korban kekejaman pelaku.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono mengatakan, ada anak laki-laki korban yang melihat peristiwa pembunuhan tersebut.
"Anak korban yang laki-laki sempat kontak (dengan pelaku), anak tersebut sempat melihat perawakan pelaku," ungkap Kombes Haryo saat ditemui di TKP, Senin (15/4/2024).
Dari keterangan anak korban yang selamat, pelaku hanya satu orang dan pembunuhan itu dilakukan seorang diri.
Kombes Haryo berharap keterangan korban selamat bisa menjadi petunjuk.
"Anaknya tidak mengenali (pelaku)," ujarnya.
Kombes Haryo mengungkap, pihaknya sudah menemukan CCTV di rumah korban namun tidak berfungsi dengan baik.
"Sehingga kami kesulitan mendapat rekaman kejadian, namun kami tetap akan melakukan yang terbaik," terangnya.
Terkait motif pembunuhan, Kombes Haryo mengatakan masih dalam proses penyelidikan.
"Barang bukti yang diamankan berupa pengki yang masih menempel di bagian tubuh korban dan pisau dapur penuh dengan darah," katanya.
Dari informasi yang didapat, anak laki-laki yang menyaksikan peristiwa itu adalah anak bungsu korban.(*)