Gridhot.ID - Geger kasus seorang siswi SMA Negeri 1 Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat meninggal dunia di tengah seleksi Paskibraka.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jateng, siswi terbaik bangsa tersebut bernama Kayla Nur Syifa.
Dia meninggal saat mengikuti seleksi Paskibraka di Lapangan Cangehgar Palabuhanratu.
Dia meninggal setelah pingsan saat berolahraga lari selama 12 menit dalam tes fisik Kesamaptaan di Lapangan Cangehgar, Palabuhanratu.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bakesbangpol Kabupaten Sukabumi, Tri Romadono.
Dia mengatakan, awalnya korban mengikuti sarapan pagi sesuai SOP seleksi.
Sarapan dilakukan di GOR Palabuhanratu.
Saat itu korban berbaris rapi dengan peserta lain untuk sarapan pagi.
"Kemudian menuju Lapangan Cangehgar untuk pelaksanaan test Kesamaptaan, yang bersangkutan nomor dada 066," kata Tri Romadono seperti dilansir dari Tribunnews.com, Sabtu (20/4/2024).
Padahal, diungkapkan pihak penyelenggara seleksi Paskibraka Tingkat Kabupaten Sukabumi, Kayla memenuhi syarat setelah lolos dari serangkaian tes kesehatan.
Saat tes Kesamaptaan, korban juga tidak mengeluh sakit kepada panitia sehingga dia tetap mengikuti tes lari itu bersama peserta lain.
Baca Juga: Innalillahi, Longsor di Tana Toraja Tewaskan 18 Warga, Ini Identitas 2 Korban yang Belum Ditemukan
"Adapun almarhumah hasil tes kesehatan awal bagus dan dinyatakan lolos, tinggi badan bagus, postur bagus."
"Kemudian ngikutin tahap kedua pada Kamis (18/4/2024), yaitu parade sifatnya baris berbaris, bagaimana sikapnya si anak bagus, dinilai oleh panitia, kemudian lolos, lari ke test kesamaptaan," ujar Tri Romadono.
Namun, pada putaran ketujuh, Kayla jatuh pingsan di lintasan lari saat akan beristirahat.
Korban kemudian mengalami kejang-kejang saat ditangani petugas medis.
"Lari beserta peserta yang lain, setelah 12 menit yang bersangkutan sepertinya keluhan itu tidak disampaikan ke panitia."
"Mungkin ada keinginan untuk terus ikut mungkin kelelahan atau bagaimana, kemudian pingsan, kejang-kejang," terangnya.
Korban pun akhirnya dibawa ke RSUD Palabuhanratu, tetapi nyawa korban tidak tertolong.
"Terus ke rumah sakit dan innalilahi wainnalaillahi kami turut duka cita."
"Ini baru pengalaman pertama, mohon untuk teman-teman bisa memahami kondisinya," kata Tri Romadono.
Terpisah, Kepala Bidang Wawasan Kebangsaan (Wasbang) Baskesbangpol Kabupaten Sukabumi, Anzar Kusnandar mengatakan, sebelumnya korban sempat mengikuti rangkaian seleksi Paskibra secara maraton sejak Rabu (17/4/2024).
Kemudian dilanjutkan pada Kamis (18/4/2024) dan menginap di GOR Palabuhanratu sampai Jumat (19/4/2024) pagi untuk seleksi pelatihan baris berbaris (PBB) dan tes fisik Kesamaptaan.
Seusai lari selama 12 menit, 7 putaran selesai di Lapang Cangehgar, tiba-tiba saja Kayla jatuh pingsan di lintasan lari saat akan istirahat.
"Pada pukul 17.15 kami mulai, korban masuk sesi pertama lari selama 12 menit sebanyak 7 putaran dengan jarak tempuh 2 kilometer," ujarnya.
"Setelah lari untuk pendinginan mau istirahat itu sempat berhenti dan diam langsung pingsan, masih jalan (lintasan lari)," ucap Anzar Kusnandar.
Pasca pingsan, Kayla langsung mendapatkan penanganan pertama dan langsung dievakuasi ke RSUD Palabuhanratu.
"Kami bawa ke tribun untuk penanganan pertama."
"Ternyata kejang-kejang dan mengeluarkan busa, mata mulai berbalik, dan nadi sulit diraba," jelas Anzar.
Dikutip Gridhot dari Antara, Kepala Bidang Wawasan Kebangsaan (Wasbang) Baskesbangpol Kabupaten Sukabumi Anzar Kusnandar mengatakan sebelum meninggal dunia Kayla Nur Syifa calon anggota paskibra tingkat kabupaten itu sempat mengalami kejang-kejang. "Saat tiba di RSUD Palabuhanratu dan menjalani tindakan dari tim medis, siswi kelas 10 SMAN 1 Cisaat ini sempat mengalami kejang dan dari mulutnya mengeluarkan busa dan nyawa korban tidak tertolong," katanya, di Sukabumi, Jumat. Menurut Anzar, meninggalnya Kayla mungkin dipicu kelelahan, kemudian pingsan dan saat di rumah sakit kejang-kejang dan dari mulutnya mengeluarkan busa. Selain itu setiap tindakan yang dilakukan tim medis, pihaknya selalu mendampingi Kayla. Namun berbagai upaya untuk menyelamatkan calon anggota paskibra ini tidak berhasil dan dinyatakan meninggal dunia. Hasil pemeriksaan tim medis, dokter mendiagnosa fungsi jantung atau elektrokardiografi (EKG) Kayla sudah melemah. Kemungkinan besar kekurangan oksigen ke otak dan jantung sehingga tidak berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Sebelum Bunuh Mertuanya, Novi Damayanti Rela Gelontorkan Duit Berapapun demi Dapat Restu Korban
"Dokter menyatakan kemungkinan kurangnya oksigen ke otak dan jantung, sehingga dua organ itu tidak berfungsi dengan baik. Kasus meninggalnya calon anggota paskibra merupakan yang pertama terjadi di Kabupaten Sukabumi," tambahnya. Untuk jenazah Kayla telah dibawa dari RSUD Palabuhanratu ke rumah duka di Jalan Cibentang, RT 10, RW 05, Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. (*)