Gridhot.ID - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menjerat Yosep selaku suami dan ayah dari kedua korban kini makin panas.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com sebelumnya, Yosep menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini sempat bertahun-tahun mandek karena kurangnya bukti yang mengarah langsung ke tersangka.
Hingga akhirnya salah satu tersangka bernama Danu yang merupakan keponakan korban langsung menyerahkan diri dan membongkar segala kejahatan yang dilakukan Yosep bersama tiga anggota keluarga lainnya.
121 saksi hingga berbagai rekaman kamera CCTV sudah diperiksa oleh pihak kepolisian.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Muhammad Ramdanu atau Danu mengaku sempat dilempar pisau di hadapan hakim di pengadilan.
"Saya saat dibawa berkeliling, sempat diinjak, dibentak dan dilempar pisau oleh anggota, beruntung tidak kena," kata Danu saat bersaksi di Pengadilan Negeri Subang, Kamis (25/4/2024).
Oknum polisi itu juga disebut memaksa Danu untuk tidak membongkar aktor utama dari pembunuhan tersebut.
Danu juga mengaku dipaksa untuk mencabut berita acara pemeriksaan yang mengungkap peran Yosep saat membunuh para korban.
"Saya sempat dibawa berkeliling beberapa kali oleh penyidik Polres Subang, dengan maksud mengintimidasi agar saya tidak mengakui dan bicara jujur tentang kasus ini," ujar Danu.
Dengan tekanan intimidasi tersebut, Danu terpaksa mencabut BAP.
"Padahal apa yang disampaikan di BAP 3 itu fakta yang sebenarnya seperti yang saya ungkap saat kasus ini diambil alih oleh Polda Jabar dan hari ini di persidangan," ungkapnya.
Setelah dua tahun memendam, baru akhirnya Danu berani untuk mengungkapkan pembunuhan yang disaksikannya.
"Saya menghubungi kuasa hukum saya dan menceritakan semuanya ke kuasa hukum, kemudian mendatangi Polda Jabar untuk mengungkap kasus tersebut," ucapnya lagi.
Sementara itu, pengacara Danu, Ahmad Taufan, mengaku yang disampaikan kliennya di persidangan tersebut telah sesuai dengan BAP dan rekonstruksi di tempat kejadian perkara.
Sementara terkait adanya intimidasi dari oknum penyidik Kepolisian Resor (Polres) Subang agar kasus ini tak terungkap, Ahmad mengaku belum tahu.
"Apa yang dikatakan Danu terkait intimidasi itu mungkin yang dialami olehnya, karena saat itu Danu belum didampingi pengacara dan saya belum jadi kuasa hukum Danu saat BAP kesatu sampai tiga," katanya
"Kita kawal saja persidangan kasus ini yang saat ini sudah memasuki sidang keenam, biar pengadilan yang membuktikan siapa saja yang terlibat dalam kasus ini," ucapnya.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, Saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yoris membongkar gelagat terdakwa Yosep Hidayat saat Tuti dan Amel tewas.
Gelagat Yosep itu bahkan sempat membuat Yoris curiga kalau ayahnya pelaku kasus Subang.
Sebab setelah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu tewas, Yosep terlihat biasa saja.
Hal itu diungkap Yoris saat menjadi saksi bagi Yosep, di Pengadilan Negeri Subang, Kamis (26/4/2024).
Bahkan menurut Yoris, ayahnya itu tidak memperlihatkan raut wajah sedih saat pemakaman Tuti dan Amel.
Pun saat keluarga menggelar tahlilan, Yosep juga tidak seperti seseorang yang kehilangan istri dan anaknya.
Namun sikap Yosep itu langsung berubah 360 derajat saat berada di depan kamera wartawan.
Pada pernyataannya di PN Subang, Yoris mengaku sejak awal sudah mencurigai para tersangka.
"Saya sudah curiga dari awal kepada Danu, ayah saya Yosep, serta Mimin dan kedua anaknya," kata Yoris.
Kecurigaan Yoris itu saat melihat gerak gerik dan tingkah laku para tersangka.
"Terutama Danu dan ayah saya, tingkahnya beda usai peristiwa tersebut," ungkap Yoris.
Yoris mengungkap, sikap ayahnya atau terdwakwa Yosep itu sangat berbanding terbalik.
Sikap Yosep sehari-hari berbeda 360 derajat dengan saat diwawancara oleh wartawan.
"Di depan kamera awak media terlihat sedih, tapi faktanya sehari-hari saat mamah dan Amel dikuburkan maupun selama tahlil tidak terlihat raut wajah sedihnya," kata Yoris.
Yoris pun menegaskan kalau kesedihan yang diperlihatkan Yosep di kamera hanya akting saja.
"Sekarang terungkao juga aktingnya di depan kamera tersebut hanya pura-pura sedih, bukan sungguhan dari hati," ungkapnya.
Yoris pun meminta kepada Majelis Hakim agar sang ayah dihukum seberat-beratnya.
"Berikan hukuman seberat-beratnya kepada para pelaku, termasuk ayah saya sendiri yang saat ini sebagai terdakwa," kata dia.
(*)