Find Us On Social Media :

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Diduga Pengusaha Batu Bara, Sudah Lama Kenal Almarhum, Ketua RT Ungkap Sosoknya

Puslabfor Polri saat melakukan olah TKP di lokasi penemuan Brigadir RAT yang mengakhiri hidupnya di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).

GridHot.ID - Anggota Satlantas Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RAT diduga melakukan bunuh diri di dalam mobil Alphard yang terpakir di depan rumah seseorang pada Kamis (25/4/2024) sore.

Melansir Tribunmanado.co.id, berdasarkan pantauan di lokasi, rumah tersebut tampak berpagar besi hitam perpaduan dengan kayu.

Temboknya terbuat dari batu hitam setinggi kira-kira dua meter. Bagian atasnya diberi genting.

Ketua RT 10/04 Kelurahan Tegal Parang bernama Daniah mengatakan bahwa pemilik rumah itu bernama Indra yang diduga pengusaha batu bara.

Danah menyebut Indra baru tinggal di lingkungannya dua tahun terakhir bersama istri dan keluarga kakaknya bernama Devi.

Meski begitu, Daniah mengatakan jarang berkomunikasi dengan keluarga Indra, kecuali jika ada pendataan kependudukan.

"Kalau kata keamanannya sih waktu itu bilang katanya pengusaha batu bara, tapi saya enggak tahu," kata Daniah kepada Wartakotalive.com, Jumat (26/4/2024).

Menurut Daniah, Brigadir RAT merupakan teman dari kakak Indra, Devi.

Meski demikian, Daniah mengaku tak mengetahui secara detail hubungan keduanya.

Wanita berusia 47 tahun ini juga tidak mengetahui sudah berapa lama dan apa tujuan Brigadir RAT berada di rumah tersebut.

"Saya enggak tahu (siapanya korban). Indra memang warga sini, baru dua tahunan tinggal di sini," katanya.

Baca Juga: Rekaman CCTV Polisi Tewas Diduga Bunuh Diri dalam Mobil Alphard, Tembak Kepala Pakai Senpi, Peluru Tembus Atap

Daniah melanjutkan, ketika dirinya tiba di rumah mewah itu, Indra juga baru datang bersama istrinya.

Bahkan, ia sempat mendengar ucapan Indra yang menyayangkan tindakan bunuh diri Brigadir RAT di dalam mobil.

"Pas kejadian dia (Indra) enggak ada, pas saya datang baru sampe pos satpam, dia dateng dengan istrinya," ujar Daniah.

Di sisi lain, melansir Kompas.com, Indra selaku pemilik rumah tempat Brigadir RAT bunuh diri, meminta masyarakat tidak berasumsi soal kematian anggota Satlantas Polres Manado itu.

Indra mengatakan, posisi keluarga korban saat ini masih berduka.

Dia pun berharap, publik tidak banyak berasumsi liar.

"Saya juga minta tolong ke awak media jangan membuat berita hoaks, ini kan juga masih dalam situasi berduka ya. Jangan banyak asumsi lah ya yang timbul," papar Indra saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (28/4/2024).

Meski bukan bagian dari keluarga, Indra mengatakan, dia sudah lama mengenal Brigadir RAT yang kerap singgah di rumahnya di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.

"Saya tidak ada hubungan keluarga. Kita serahkan semua ke pihak kepolisian," ucap dia.

Sementara istri Indra juga menuturkan hal yang sama.

Baca Juga: Diduga Bunuh Diri Karena Masalah Ini, Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Begini Penjelasan Polisi

Dia meminta masyarakat untuk menunggu informasi yang jelas dan valid.

"Kami juga minta tolong lah, keluarga kami juga terpukul dengan adanya ini. Apalagi kemarin ada juga di lokasi kejadian ada anak kita yang di bawah umur. Jadi saya juga khawatir, terpukul juga," papar istri Indra.

Enggan berbicara banyak terkait peristiwa tersebut, Indra dan istrinya menyerahkan penyelidikan kasus ini kepada pihak berwajib.

Adapun Brigadir RAT ditemukan tewas di dalam mobil Alphard yang terparkir di kawasan Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (25/4/2024).

Brigadir RAT mengakhiri hidupnya dengan cara menembakkan senjata api ke arah kepalanya.

Peluru yang ditembakkan kemudian menembus pelipis kepala bagian kanan menuju pelipis kiri.

Peluru yang berasal dari senpi berjenis HS dengan kaliber 9 milimeter itu membuat bagian atas mobil Toyota Alphard berlubang.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Rahmat Idnal mengatakan, RAT bunuh diri diduga karena ada masalah pribadi.

"Dugaan (motif) ada masalah pribadi," ujar Ade saat dikonfirmasi, Jumat (26/4/2024), dikutip dari Kompas.com.

Namun, Ade enggan berspekulasi lebih jauh. Dia masih menunggu Unit Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan yang masih menyelidiki kasus ini.

(*)