Find Us On Social Media :

Satu Keluarga Dibunuh, Saksi: Saya Dengar Bapak Telepon Nadanya Marah

Lokasi kejadian korban dugaan pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka 2, RT02 RW07 Kelurahan

Lita kaget dan tidak menyangka pertemuannya untuk berbelanja di toko korban kemarin, adalah pertemuan terakhir dengan korban.

"Saya kaget juga ya satu keluarga tewas gitu. Saya sering belanja ke toko korban itu beli kebutuhan sehari-hari, ya itu kan warung sembako, beli makanan beras atau sabun cuci," jelasnya.

Baca Juga : Kisah Maia Estianty, Terbuang dari Ahmad Dhani Hingga Dul Menjadi Titik Balik Hidupnya

"Keluarga baik, saya sering ngobrol-ngobrol. Cuma suaminya kalau ngomong emang agak tinggi nadanya, karena logat Batak mungkin ya, tapi mereka sekeluarga baik. Saya sering belanja," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, keluarga tersebut ditemukan tak bernyawa oleh tetangga mereka Feby Lofa yang curiga saat melihat gerbang rumah korban yang masih terbuka dan televisi yang juga masih dalam kondisi menyala di jam 03.30 WIB.

Merasa heran Feby sempat mencoba memanggil keluarga korban dari luar.

Tak hanya itu ia juga sempat menelepon korban, namun karena tidak mendapat jawaban, Feby memutuskan kembali masuk ke dalam rumahnya.

Baca Juga : Sempat Menikah Tiga Kali, Muzdalifah Pernah Dijadikan Istri Ketiga

"Saya sempat lihat gerbangnya kebuka, saya panggil tidak nyahut, padahal TV nyala, kira saya tidur kali. Ya sudah saya pulang ke kontrakan," ucap Febby.

Kecurigaannya semakin menjadi saat mengetahui korban belum berangkat kerja di pagi harinya.

Merasa penasaran, ia pun memberanikan diri untuk membuka jendela rumah korban.

"Biasanya korban ini (suaminya) kan kerja suka berangkat sekitar pukul 06.30 WIB. Tapi belum bangun juga, saya lihat lewat jendela ternyata penghuni rumah tergeletak penuh darah," tambahnya.

Kaget dengan kondisi keluarga korban yang sudah bersimbah darah, Feby segera meminta tolong dan melapor ke warga di sekitar rumahnya dan juga Ketua RT.

Baca Juga : Seperti Ini Sikap Ahmad Dhani Saat Pertama Kali Bertemu Irwan Mussry

"Saya kasih tahu warga lain dan Pak RT. Terus langsung nelpon polsek Pondok Gede," ujarnya.

Dalam kejadian tersebut, satu keluarga yang ditemukan tewas terdiri dari Diperum Nainggolan (38), suami; Maya Ambarita (37), istri; Sarah Nainggolan (9), anak pertama; dan Arya Nainggolan (7), anak kedua.

Keempat jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, guna diautopsi. (TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)

Baca Juga : Kronologi Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, 2 Anaknya Kehabisan Oksigen

Artikel ini sudah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Begini Kesaksian Ketua RT hingga Penemu Jasad Korban