Find Us On Social Media :

Satu Keluarga Dibunuh, Saksi: Saya Dengar Bapak Telepon Nadanya Marah

Lokasi kejadian korban dugaan pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka 2, RT02 RW07 Kelurahan

GridHOT.id - Satu keluarga ditemukan tewas di sebuah rumah yang juga merupakan warung kelontong di Jalan Bojong Nangka 2 RT 02/07, Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi.

Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan dua orang anak itu ditemukan dalam kondisi yang sudah tidak bernyawa pada Selasa (13/11/2018) dini hari.

Baca Juga : Kini Pacari Pria 15 Tahun Lebih Muda, Muzdalifah Punya Rumah Super Mewah Bak Istana Berlapis Emas

Hingga kini polisi masih mendalami tewasnya empat anggota keluarga tersebut.

Begitu tiba di lokasi kejadian, polisi langsung menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menerjunkan anjing pelacak untuk menemukan jejak pelaku.

Ketua RT 02 Agus Sani mengungkapkan, ada beberapa saksi yang melihat mobil melaju cepat dari rumah korban.

Mobil korban diketahui juga ikut hilang.

Baca Juga : Sambil Gendong Jan Ethes, Penampilan Sederhana Selvi Ananda, Menantu Jokowi Saat Jalan-jalan di Mal Curi Perhatian

"Nah itu dia, ada saksi yang lihat ada mobil ngebut, keluar, tapi enggak tahu jenisnya apa. Cuma ngelihat aja keluar ngebut," ungkap Agus Sani, seperti yang TribunWow.com lansir dari Warta Kota.

Agus mengaku sebelumnya tidak mendapatkan laporan ada keributan di rumah korban.

Dirinya mengaku sangat kaget atas peristiwa ini, terlebih dalam kejadian ini satu keluarga ditemukan tewas.

Baca Juga : Penampilan Jet Pribadi Maia Estianty yang Super Mewah, Eksklusif Banget!

"Enggak ada keributan. Kalau ada pasti warga sekitar melapor, sampai saat ini tidak ada yang melapor," jelasnya.

Sementara itu, tetangga korban yang sedang berbelanja di warung korban pada sore sebelum kejadian, Lita, mengaku sempat mendengar percakapan kepala keluarga, Diperum Nainggolan (38), dengan seseorang melalui telepon genggam, Senin (12/11/2018) sekitar pukul 16.30 WIB.

Korban, kata Lita, menelpon dengan suara dan nada yang keras.

"Saya enggak sengaja dengar bapak itu nelepon gitu, nada keras marah-marah gitu," ungkapnya kepada Warta Kota di lokasi, Selasa (13/11/2018).

Lita mengaku sempat bertanya kepada istri korban, kenapa suaminya marah-marah.

Namun, jelas Lita, istri korban meminta dirinya tidak perlu ikut campur.

"Saya tanya istri korban, Maya Boru Ambarita (37). Saya tanya ke istrinya, kenapa bapak marah-marah bu? Dia jawab, 'udah kamu enggak usah ikutan', sama istrinya ngomong gitu, habis itu dia langsung masuk ke dalam," beber Lita.

Baca Juga : Dari Purple Room Hingga Bollywood Room, Intip Kemewahan Rumah Ala Alatas, Ibunda Tasya Farasya

Ia mengaku dalam percakapan itu Diperum Nainggolan (38) terdengar membicarakan persoalan uang dan mobil.

"Saya enggak lama belanjanya ya, sekitar lima menit. Saya enggak dengar rincinya, tapi kedengarannya bicarakan soal mobil dan uang gitu. Nadanya keras kayak orang berantem," paparnya.

Lita kaget dan tidak menyangka pertemuannya untuk berbelanja di toko korban kemarin, adalah pertemuan terakhir dengan korban.

"Saya kaget juga ya satu keluarga tewas gitu. Saya sering belanja ke toko korban itu beli kebutuhan sehari-hari, ya itu kan warung sembako, beli makanan beras atau sabun cuci," jelasnya.

Baca Juga : Kisah Maia Estianty, Terbuang dari Ahmad Dhani Hingga Dul Menjadi Titik Balik Hidupnya

"Keluarga baik, saya sering ngobrol-ngobrol. Cuma suaminya kalau ngomong emang agak tinggi nadanya, karena logat Batak mungkin ya, tapi mereka sekeluarga baik. Saya sering belanja," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, keluarga tersebut ditemukan tak bernyawa oleh tetangga mereka Feby Lofa yang curiga saat melihat gerbang rumah korban yang masih terbuka dan televisi yang juga masih dalam kondisi menyala di jam 03.30 WIB.

Merasa heran Feby sempat mencoba memanggil keluarga korban dari luar.

Tak hanya itu ia juga sempat menelepon korban, namun karena tidak mendapat jawaban, Feby memutuskan kembali masuk ke dalam rumahnya.

Baca Juga : Sempat Menikah Tiga Kali, Muzdalifah Pernah Dijadikan Istri Ketiga

"Saya sempat lihat gerbangnya kebuka, saya panggil tidak nyahut, padahal TV nyala, kira saya tidur kali. Ya sudah saya pulang ke kontrakan," ucap Febby.

Kecurigaannya semakin menjadi saat mengetahui korban belum berangkat kerja di pagi harinya.

Merasa penasaran, ia pun memberanikan diri untuk membuka jendela rumah korban.

"Biasanya korban ini (suaminya) kan kerja suka berangkat sekitar pukul 06.30 WIB. Tapi belum bangun juga, saya lihat lewat jendela ternyata penghuni rumah tergeletak penuh darah," tambahnya.

Kaget dengan kondisi keluarga korban yang sudah bersimbah darah, Feby segera meminta tolong dan melapor ke warga di sekitar rumahnya dan juga Ketua RT.

Baca Juga : Seperti Ini Sikap Ahmad Dhani Saat Pertama Kali Bertemu Irwan Mussry

"Saya kasih tahu warga lain dan Pak RT. Terus langsung nelpon polsek Pondok Gede," ujarnya.

Dalam kejadian tersebut, satu keluarga yang ditemukan tewas terdiri dari Diperum Nainggolan (38), suami; Maya Ambarita (37), istri; Sarah Nainggolan (9), anak pertama; dan Arya Nainggolan (7), anak kedua.

Keempat jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, guna diautopsi. (TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)

Baca Juga : Kronologi Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, 2 Anaknya Kehabisan Oksigen

Artikel ini sudah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Begini Kesaksian Ketua RT hingga Penemu Jasad Korban