Beroperasi Jauh di Belakang Garis Musuh, Unit Militer Elit Rusia 'Spetsnaz' Dilaporkan Lintasi Perbatasan Ukraina, Lihat Ketangguhannya di Medan laga

Rabu, 02 Maret 2022 | 08:13
/nationalinterest.org

Ilustrasi Spetsnaz

GridHot.ID - Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung sejak Kamis (24/2/2022).

Layanan Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Negara Ukraina mengatakan ledakan terdengar di Kyiv dan Kharkiv pada Senin (28/2/2022)

Kyiv merupakan ibu kota Ukraina, sementara Kharviv merupakan kota terbesar di negara pimpinan Volodymyr Zelensky itu.

Dalam pernyataan terpisah, badan tersebut mengatakan sebuah bangunan tempat tinggal di kota Chernihiv di Ukraina utara terbakar setelah terkena rudal.

Kota lain di utara Ukraina, Zhytomyr, terkena rudal semalam, kata komando Angkatan Darat Ukraina di Facebook.

Melansir Tribunnewsmaker.com, pasukan Ukraina sejauh ini masih bertahan melawan invasi dari tiga sisi oleh militer Rusia yang lebih besar, bersenjata lebih baik, dan mendalami pengalaman tempur dari perang saudara Suriah.

Rudal pun menghujani kota-kota Ukraina, menghancurkan pangkalan udara dan bangunan penting lainnya saat barisan pasukan mengalir melintasi perbatasannya dari Rusia dan Belarus.

Laporan mengatakan bahwa di antara unit militer Rusia yang melintasi perbatasan Ukraina itu, muncul nama Spetsnaz.

Dilansir NDTV, unit ini, menurut NATO, dikirim ke Belarus selama latihan militer bersama.

Baca Juga: Siagakan Pasukan Nuklir, Putin Ingin Selesaikan Invasi ke Ukraina dengan Kemenangan pada Tanggal Ini, Mantan Pejabat Rusia Ungkap Hal yang Diketahuinya

Mereka telah melakukan misi selama masa perang serta perdamaian, dalam keadaan darurat di seluruh dunia.

Apa saja kekuatan Spetsnaz?

Untuk memahami asal usul unit militer khusus yang canggih, penting untuk mengetahui tentang Glavnoye Razvedyvatelnoye Upravlenie atau GRU, dinas intelijen militer Rusia.

GRU hidup lebih lama dari KGB ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991 dan banyak kekuatan barat takut bahwa unit itu berkembang hari ini.

GRU, yang menurut Britannica adalah singkatan dari Direktorat Intelijen Utama, telah disalahkan atas serangan agen saraf Salisbury pada 2018.

Selain agen, unit intelijen militer ini juga memiliki unit komando sendiri yang disebut Spetsnaz.

/nationalinterest.org
/nationalinterest.org

Ilustrasi Spetsnaz

Misinya adalah untuk melakukan pengintaian dan sabotase.

Spetsnaz sangat aktif selama masa Soviet, dan bahkan mempelopori invasi di Afghanistan pada 1979, enurut BBC. Unit komando dibentuk pada tahun 1949.

Kata Spetsnaz diterjemahkan sebagai "penunjukan khusus" dan diterapkan pada unit militer elite di Rusia.

Berapa kekuatan total Spetsnaz?

Baca Juga: Presiden Ukraina Tolak Mentah-mentah Tawaran AS untuk Evakuasi, Lebih Pilih Dapat Bantuan Amunisi Daripada Lari Tinggalkan Rakyatnya Berjuang Sendiri

Menurut BBC, pasukan komando di unit khusus Spetsnaz berjumlah antara 1.500 dan 2.000.

Unit ini dikendalikan oleh Layanan Keamanan Federal.

Mereka telah digunakan oleh Rusia dalam operasi internasional besar, seperti selama krisis Suriah baru-baru ini, dan untuk memimpin serangan terhadap pemberontak Kenya dua dekade lalu.

Mereka juga aktif selama Perang Dingin, sebagai pasukan pengintai medan perang udara, yang beroperasi jauh di belakang garis musuh.

Apa peran spesialis Spetsnaz?

Setelah runtuhnya Uni Soviet, tentara Spetsnaz direkrut untuk berbagai peran keamanan dan kontra-teroris.

Salah satu unit Spetsnaz, yang dikenal sebagai Vega, mengkhususkan diri dalam menangani insiden nuklir.

Satu lagi yang disebut Fakel terampil dalam menangani situasi penyanderaan.

Bagaimana seleksi dan pelatihan Spetsnaz?

Baca Juga: Dunia Sibuk Soroti Invasi Rusia ke Ukraina, Korea Utara Curi Kesempatan Tembakkan Rudal Balistik Jelang Pilpres Korea Selatan

Karena ini adalah pasukan elit di Rusia, yang telah memiliki dinas intelijen militer formal selama lebih dari 200 tahun, proses seleksi sangat melelahkan.

Pelatihan untuk menjadi tentara Spetsnaz berlangsung hingga lima tahun.

Proses induksi itu sendiri brutal dan berlangsung selama lima bulan, menurut informasi yang tersedia di beberapa situs Rusia.

Laporan mengatakan bahwa rekrutan ini sering dipilih sendiri dari unit militer lain, dan biasanya dari mereka yang menunjukkan "tanda-tanda karakter yang tangguh".

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Reuters, Serambinews.com