Dilansir dari BBC.com, Simone Micheletti, pemilik penginapan di dekat lokasi kejadian mengatakan, pada Selasa (6/11) malam, ia sempat mendengar singa mengaum dengan cukup keras.
Ketika dia mengecek sungai keesokan harinya, ternyata sudah ada ratusan kerbau yang mati.
Baca Juga : Bukan Karena Berseteru dengan Wendy dan Denny, Narji Bocorkan Alasannya Hengkang dari Cagur
Menurut Micheletti, cuaca malam itu sangat berawan.
Mungkin hal tersebut yang menghalangi sinar bulan sehingga kerbau tidak dapat melihat dengan baik.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Lingkungan Botswana menyatakan bahwa kasus tenggelam massal di Sungai Chobe jarang terjadi.
Apalagi, dalam jumlah banyak seperti peristiwa saat ini.
Baca Juga : Dirasa Tidak Adil, Kasus Baiq Nuril Jadi Sorotan Media Asing
Kematian massal terbesar yang pernah terjadi sebelumnya hanya melibatkan 50 ekor kerbau.
Mayat-mayat kerbau yang terdampar di pinggir sungai, kini dikumpulkan oleh warga setempat. Mereka membawanya pulang untuk kemudian dimasak dan disantap sebagai makan malam.
Pihak berwenang telah memberikan izin warga untuk melakukan hal tersebut. (*)