4. Ekspetasi yang terlalu tinggi
Memasang harapan yang tinggi memang bagus untuk memacu semangat kita.
Namun, ini tidak berlaku pada pernikahan.
Harapan tinggi yang berpadu dengan kemalasan akan membuat pernikahan hanya berakhir dalam perceraian.
Wanita yang membeli gaun pengantin mahal itu mungkin juga memiliki harapan pernikahan yang sangat tinggi.
Pria dan wanita sama-sama membuat banyak asumsi dalam pernikahan dan apa yang diharapkan dari sebuah pernikahan.
Ekspektasi pernikahan jarang selaras dengan realitas kehidupan seperti di dalam pernikahan.
Ada banyak mitos yang beredar dalam pernikahan, misalnya keyakinan bahwa pria hanya menginginkan seks dalam pernikahan atau wanita adalah pihak yang memboroskan uang.
Salah paham inilah yang kerap menimbulkan masalah dalam pernikahan.
Selain itu, kedua pasangan seyogianya juga menyadari bahwa kehidupan perkawinan tidak akan luput dari kemungkinan terjadinya konflik.
Penyebabnya bisa beragam, antara lain perbedaan latar belakang pendidikan, budaya, dan harapan.
Baca Juga : 7 Potret Harmonis Keluarga Gading Marten, Gisella Anastasia dan Gempi Sebelum Gugatan Cerai
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Linda Rahmadanti |
Komentar