Masih menurut Vice, pada 1989, militer menyerahkan kendali sanitarium kepada Kementerian Kesehatan.
Dan di bawah metodologi progresif, para pasien yang tinggal di sana diperbolehkan mendengar dan memainkan alat musik, berpakaian sesuai selera, dan bersosialisasi dengan orang lain baik di dalam maupun di luar sanitarium.
“Kami menciptakan dunia kami sendiri di sana,” tambah Fuentas.
Kini, hampir seluruh sanitarium sudah ditutup.
Baca Juga : Begini Sosok Priyanka Chopra yang Buat Hati Nick Jonas Luluh
Kalaupun ada, fungsinya lebih untuk rawat jalan alih-alih tempat karantina.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, HIV hanya terdapat di darah, sperma, cairan vagina, dan air susu ibu.
HIV umumnya menular melalui hubungan seksual dan penggunaan napza suntik.
Namun, ketika jumlah virus telah ditekan karena rutin konsumsi ARV, virus pun tak menular.
Baca Juga : Bukan Untuk Vicky Prasetyo, Angel Lelga Minta Maaf untuk Korban Vicky
HIV juga tidak bisa menular ketika menggunakan toilet duduk yang baru saja digunakan pasien HIV/AIDS, menggunakan alat makan yang sama, atau menular lewat keringat ketika bersalaman maupun berpelukan.
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara penularan HIV membuat stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) masih tinggi.(*)