"Kalau jumlah belum bisa dipastikan tapi kurang lebih ada sekitar 10 orang, tapi jumlah itu belum terkonfirmasi benar apa tidaknya," sambungnya.
Ditanya lebih lanjut perihal adanya tebusan yang diminta oleh para penyandera, sumber menyebut tidak ada.
"Soal tebusan belum ada, ini cuman reaksi penolakan pembangunan saja sementara," jawabnya.
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Papua AKBP Suryadi Diaz membenarkan informasi 31 orang pekerja dari PT Istaka Karya (BUMN) yang melakukan pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Kabupaten Nduga, tewas.
Diduga, 31 orang ini tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Ia merinci, 24 orang dibunuh pada hari pertama, kemudian 7 orang lainnya juga mengalami hal yang sama.
Sementara, satu orang belum ditemukan, diduga melarikan diri.
Baca Juga : Remaja Dimabuk Cinta Nekat Lakukan Ini, Namun Berujung Maut...
"Sebanyak 31 orang meninggal dunia, 24 orang dibunuh hari pertama, 8 orang yang selamatkan diri di rumah anggota DPRD dijemput, dan dibunuh 7 orang meninggal dunia. Satu orang belum ditemukan atau melarikan diri,” ujar Suryadi Diaz melalui keterangan tertulis seperti yang dikutip dari Kompas.com, Senin (3/11/2018) malam.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (1/12/2018) sekitar pukul 20.30 WIT.
Awalnya, Project Manager PT Istaka Karya yang mengerjakan pembangunan jembatan Habema- Mugi, Cahyo, mendapatkan telepon dari nomor yang biasa dipegang oleh Jhoni.