Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

8 Dari 9 Mayat yang Ditemukan Terapung di Selat Malaka Diduga Korban Kapal TKI Ilegal

Chandra Wulan - Selasa, 04 Desember 2018 | 15:16
Petugas gabungan saat mengevakuasi korban yang ditemukan mengapung di kawasan perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kabupaten Bengkalis
KOMPAS.com/ CITRA INDRIANI

Petugas gabungan saat mengevakuasi korban yang ditemukan mengapung di kawasan perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kabupaten Bengkalis

"Untuk penyebab kematian para korban masih diselidiki oleh jajaran Polres Bengkalis. Saat ini sudah dibentuk tim penyelidikan dan berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia," ungkap Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto pada Kompas.com, Senin (3/12/2018).

Ketika ditanya apakah para mayat ini korban kapal tenggelam, Sunarto belum bisa memastikan, karena tim sedang melakukan penyelidikan.

Baca Juga : Berbanding Terbalik dengan Pasangan Crazy Rich Surabayan, Suhay Salim Nikah di KUA, Gratis dan Cuma Pakai Celana Jeans

"Kalau diduga kapal tenggelam, petugas belum menerima laporan. Saat ini petugas mendalami keterangan keluarga korban yang teridentifikasi," sebut Sunarto.

Namun demikian, sebelum ditemukan sembilan mayat tersebut, pada Kamis (22/11/2018) ditemukan dua orang terombang-ambing di laut di kawasan Perairan Selat Malaka bernama Jamal dan Amid alias Boboi.

"Mereka ini ditemukan oleh kapal rute Indonesia-Malaysia (Indomal) V. Saat ditemukan mereka mengaku sebagai nelayan, yang merupakan warga Rupat, Bengkalis. Kemudian keduanya dibawa ke Malaka untuk pengobatan," kata Sunarto.

Kemudian pada hari Minggu (25/11/2018) anggota Polsek Rupat mendatangi rumah Jamal. Namun, saat itu yang bersangkutan tidak berada di rumah.

Baca Juga : Ramai di Twitter Usai Pernikahan Crazy Rich Surabayan, Berikut 10 Cuitan Kocak Bertagar #AndaiNikahanku10M

Berdasarkan keterangan saudaranya bernama Ali, Jamal pergi ke Malaysia, dan sudah beberapa hari tidak bisa dihubungi.

"Anggota Reskrim Polres Bengkalis sedang mencari keberadaan Jamal dan Boboi. Hal tersebut untuk mengetahui apakah ada kaitannya dengan temuan sembilan mayat korban," ujar Sunarto.

Selanjutnya, pada Kamis (29/11/2018), petugas melakukan pengecekan ke Kantor Kapal Indomal 5 untuk meminta keterangan nahkoda kapal bernama Yenaldi.

"Berdasarkan keterangan dari nahkoda kapal, bahwa benar pada hari Kamis (22/11/2018) menemukan dua orang hanyut di Perairan Selat Malaka bernama Jamal dan Amid alias Boboi," kata Sunarto.

Source :Kompas.com tribun pekanbaru

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x