Mengutip dari Wikipedia, pemilik nama lengkap Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin ini mengaku mulai tertarik menulis sejak ia duduk di bangku kelas tiga SD.
Sastrawan, Novelis sekaligus feminis Indonesia ini merupakan wanita kelahiran Semarang, 29 Februari 1936.
Meninggal di usia 82 tahun, tentunya sudah banyak karya yang diciptakan NH Dini.
Sejak duduk di bangku SD, NH Dini gemar menulis di buku-buku pelajarannya.
Tulisan-tulisan di buku pelajarannya itu tak lain merupakan ungkapan pikiran dan perasannya sendiri.
NH Dini sendiri mengakui bahwa tulisan itu semacam pelampiasan hatinya.
Bagi putri pasangan Saljowidjojo dan Kusaminah ini, ibunya cukup membawa pengaruh besar dalam membentuk watak dan pemahamannya terhadap lingkungan.
Ibunya yang merupakan seorang pembatik selalu bercerita pada NH Dini tentang a[a yang diketahui dan dibacanya dari bacaan Panji Wulung, Penyebar Semangat, Tembang-tembang Jawa dengan Aksara Jawa dan sebagainya.
Baca Juga : Kisah Pengemudi Sepeda Motor yang Selamat dari Serangan KKB di Papua karena Pura-pura Mati
Meski tumbuh menjadi novelis, rupanya cita-cita menjadi seorang penulis tak pernah ada di benak NH Dini.
Ia justru bercita-cita menjadi seorang masinis atau sopir lokomotif.