Sayangnya, cita-cita itu harus kandas lantaran NH Dini tak menemukan sekolah bagi calon masinis Kereta Api.
Akhirnya, NH Dini pun menjadi penulis yang memang sesuai dengan kemampuannya menyampaikan cerita.
Baca Juga : Cantik dan Kaya Raya, Nia Ramadhani Iri Kepada Model Victoria Secret
Bakatnya menulis fiksi semakin terasah di sekolah menengah.
Pada saat itu, NH Dini sudah mulai mengisi majalah dinding sekolah dengan sajak dan cerpennya.
NH Dini menulis sajak dan prosa berirama ketika usianya masih 15 tahun.
Saat itu, NH Dini juga membacakan karyanya di RRI Semarang.
Baca Juga : Daftar Uang Kertas yang Bulan Depan Sudah Tidak Laku, Tukarkan Segera Sebelum 31 Desember 2018
Sejak itu, NH Dini mulai rajin mengirim sajak-sajak ke siaran nasional di RRI Semarang dalam acara Tunar Mekar.
Penulis kelahiran Semarang ini juga pernah meraih penghargaan SEA Write di bidang sastra dari Pemerintah Thailand.
Selamat jalan, NH Dini. (*)