Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Kuat Hidup Bergelimang Harta, Putri Kerajaan Dubai Minggat dari Istana

Seto Ajinugroho - Kamis, 06 Desember 2018 | 10:56
Outri Kerajaan Dubai, Sheikha Latifa Mohammed Al Maktoum
Dailymail

Outri Kerajaan Dubai, Sheikha Latifa Mohammed Al Maktoum

Gridhot.ID - Jika ada istilah harta duniawi tak menjamin kebahagiaan, kelihatannya itu memang benar adanya.

Seperti kisah seorang putri kerajaan asal Dubai, Uni Emirat Arab.

Putri bernama Sheikha Latifa Mohammed Al Maktoum (32) ini mengaku tak kuat hidup di 'Penjara Emas' ia ingin kebebasan.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (6/12) Sheikha ialah salah satu dari 30 anak di kerajaan Dubai.

Baca Juga : Sepenggal Kisah Ketika Dua Personel TNI Redamkan Pemberontakan Terbesar di Papua Tanpa Gunakan Senjata Sama Sekali

Sheikha merupakan anak dari Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden dan Perdana Menteri Uni Emirat Arab (UEA).

Diketahui Sheikha minggat dari istana kerajaan Dubai pada Maret lalu.

Sheikha kabur dan bersembunyi di sebuah kapal pesiar bernama Nostromo di lepas pantai Goa, India.

Namun petugas keamanan India berhasil menemukan Sheikha dan menangkapnya.

Baca Juga : Kronologi Diringkusnya 2 Harimau yang Lepas di Bonbin Semarang, Petugas Sampai Kelimpungan Menangkapnya

Sheikha kemudian dibawa kembali ke Dubai.

Ada lagi seorang mantan agen rahasia Perancis dan tiga anggota awak kapal pesiar ditangkap karena terbukti membantu menyembunyikan sang putri.

Mengetahui kejadian ini, Amnesty International memaksa UEA agar menghormati hak Putri Sheikha untuk bepergian keluar negeri.

Kejadian ini akan dibahas pada rapat PBB di Geneva pekan depan.

Baca Juga : Korowai, Suku di Papua Barat yang Doyan Makan Daging Manusia

"Hari ini menandai enam bulan sejak Sheikha Latifa dan lima orang lainnya ditahan di laut oleh pasukan keamanan India dan UEA, sementara kapal yang mereka tumpangi disita," kata juru bicara Amnesty International.

"Sheikha Latifa ditahan secara tidak sengaja di sebuah lokasi yang dirahasiakan oleh UEA," imbuhnya.

Amnesty Internasional menganggap kejadian ini sebagai pelanggaran HAM yang dilakukan India dan UEA.

Sebelumnya, Sheikha sempat memrilis sebuah video.

Baca Juga : Seorang Anak Kirim Surat ke Mendiang Ayahnya yang Sudah Meninggal, Tak Disangka Ia Mendapat Surat Balasan Mengharukan

Dalam konten tersebut, Sheikha mengaku tak betah hidup bergelimang harta namun tidak mendapat perhatian keluarga.

Pada usia 16 tahun Sheikha juga pernah mencoba kabur.

Namun ia tertangkap dan dijebloskan ke penjara, dipukul, disiksa dan diperlakukan tak semestinya sebagai seorang putri kerajaan.

Ayahnya juga sangat membatasi gerak-gerak sang putri, dimanapun kapanpun. (*)

Source :Kompas.com Dailymail

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x