Dia mengatakan sesaat setelah mengetahui insiden berdarah yang menewaskan sejumlah pekerja PT Istaka Karya, pihaknya berupaya menghubungi perwakilan perusahaan di Wamena.
Namun diketahui bahwa belum ada data yang diserahkan pihak perusahaan terkait kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami sangat menyayangkan, karena akibatnya karyawan tidak terlindungi dan keluarga tidak menerima santunan," kata Edison.
Baca Juga : Wakil Presiden Jusuf Kalla Minta TNI Lakukan Operasi Militer Skala Besar untuk Tumpas KKB di Papua
Saat insiden penyerangan oleh KKB di kamp pekerja tercatat ada 25 orang termasuk satu staf BBPJN Papua dan tiga karyawan lainnya yang merupakan warga lokal sedang berada di luar kamp.
Sebanyak 16 orang diantaranya dibunuh dan tujuh orang ditemukan selamat setelah berhasil melarikan diri, dan dua orang lainnya belum jelas keberadaannya hingga kini.
Sebanyak 16 orang diantaranya dibunuh dan tujuh orang ditemukan selamat setelah berhasil melarikan diri, dan dua orang lainnya belum jelas keberadaannya hingga kini.
Sebanyak 16 jenazah korban sudah dievakuasi dari lokasi kejadian dan pada Jumat (7/12/2018) dievakuasi dari Timika, Kabupaten Mimika, ke Makassar, Sulawesi Selatan untuk selanjutnya dibawa ke kampung halamannya masing-masing guna dimakamkan.
Dari 16 jenazah yang ditemukan di Puncak Kabo, lokasi pembunuhan yang diduga karyawan PT Istaka Karya yang melakukan pembangunan jembatan Jalan Trans Papua, di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, sebanyak sembilan diantaranya telah berhasil dikenali, Jumat (7/12/2018).
Diketahui dari 16 jenazah yang ditemukan, sebanyak sembilan jenazah berhasil dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, untuk dilakukan identifikasi dan otopsi.
Dikutip dari Kompas.com, dari sembilan jenazah itu, berhasil dikenali identitasnya oleh tim forensik dari kepolisian dan FK Uncen yang melaksanakan otopsi di RS Charita Timika.