Baca Juga : Begini Kondisi Puncak Kabo, Tempat Eksekusi Mati Para Pekerja Pembangunan Trans Papua yang Dibantai Oleh OPM
“Lima rekan almarhum Faiz Syahputra dinyatakan tewas dalam penyerangan itu, sedangkan tiga orang lainnya masih dalam proses pencarian oleh aparat setempat," kata Jonathan.
"Baru lima orang yang dikembalikan dalam keadaan tewas, sementara tiga orang lainnya belum diketahui kondisinya hingga saat ini. Kami berharap sisanya ini selamat dan secepatnya ada kepastian. Dari tiga orang itu ada sepupu saya juga," tambahnya.
Dilansir GridHot dari Kompas.com, selama melaksanakan pekerjaan pembangunan, tak ada aparat keamanan baik dari Polri maupun TNI yang mengawal.
Padahal, lokasi pembangunan jembatan merupakan wilayah yang sangat rawan dari gangguan KKB yang selama ini meneror para pekerja maupun masyarakat.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan, selama ini tak ada permintaan dari pihak PT Istaka Karya untuk melakukan pengawalan terhadap para pekerja yang melaksanakan pembangunan.
Senada dengan Wakapendam XVII/Cendrawasih Letkol Inf. Dax Sianturi yang menyampaikan selama ini tak ada pengawalan yang melekat terhadap PT Istaka Karya yang melalukan pembangunan Jalan Trans Papua.
Akan tetapi, lanjut dia, ada Pos TNI di Mbua yang menjadi pintu masuk lokasi pembangunan jembatan Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, yang selalu memantau aktivitas pembangunan.
“Jadi, semua karyawan yang masuk ke lokasi pembangunan, harus melapor ke Pos TNI di Mbua. Hal itu dilakukan, agar bisa mengetahui siapa saja yang masuk ke lokasi pembangunan. Untuk anggota yang melekat, tidak ada,” katanya, belum lama ini.
(*)