Laporan Wartawan GridHot.ID, Chandra Wulan
GridHot.ID - Keindahan Gunung Semeru awalnya terekspos setelah film 5 cm tayang pada tahun 2012 lalu.
Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncak tertingginya Maha Meru berada di ketinggian 3.676 mdpl.
Sebelum ada film 5 cm, mendaki gunung dianggap bukan hal menarik bagi anak muda.
Tapi, setelah film itu tayang, ribuan anak muda pun berebut mendaki gunung, baik Semeru maupun gunung lainnya.
Salah satu spot favorit pendaki di Gunung Semeru adalah Ranu Kumbolo.
Ranu Kumbolo merupakan sebuah danau dengan pemandangan indah di kaki Gunung Semeru.
Para pendaki biasanya berkemah di sini.
Namun, keindahan Gunung Semeru tak hanya bisa dinikmati dari dekat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengunggah foto keindahan Gunung Semeru yang bertopi, berhelm, bahkan berhijab.
Wah, seperti apa ya?
Penampakan Gunung Semeru yang dimaksud Sutopo adalah pemandangan dari jauh, saat Semeru diselimuti awan altocumulus lenticularis.
"Pesona Gunung Semeru saat bertopi, berhelm, & berhijab di puncaknya. Awan altocumulus lenticularis menutup puncak Semeru begitu indahnya," tulis Sutopo.
Baca Juga : Terjerat Kasus Suap, Bos Lippo Group Ungkap Alasan Meikarta Dibangun
Meskipun terlihat indah, sebaiknya fenomena ini memang disaksikan dari jarak jauh saja.
Sebab, pembentuk awan ini adalah turbulensi atau pusaran angin di puncak gunung.
"Turbulensi atau pusaran angin di bagian atas membentuk awan seolah Sang Gunung Bertopi," lanjut Sutopo.
Turbulensi berbahaya bagi para pendaki karena suhu sangat dingin.
Hal ini dapat menyebabkan hipotermia pada pendaki.
Hipotermia adalah suatu kondisi di mana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin.
Suhu bagian dalam tubuh bisa kurang dari 35 derajat Celcius.
Normalnya, suhu tubuh manusia 36,5-27,5 derajat Celcius.
Baca Juga : Aligator Sepanjang Lima Meter Tiba-Tiba Muncul di Tengah Padang Golf, Saksi: Ia Seperti Monster
Pendaki rentan mengalami kondisi ini saat berada di puncak gunung terutama ketika ada turbulensi maupun badai.
Sutopo pun menyarankan agar keindahan alam ini dimanfaatkan untuk foto prewedding.
"Mengabadikan masa indah saat mengikat cinta sebelum pelaminan. Alangkah indahnya. Hatimu akan selalu terayomi laksana awan lentikular itu. Meski cintamu saat ada turbulensi," lanjutnya lagi.
Sutopo juga menganggap foto dengan latar Gunung Semeru ini lebih aman ketimbang foto prewedding di semak belukar.
"Daripada foto prewedding di semak belukar. Rawan digigit ular. Lebih baik memanfaatkan alam yang ini tapi penuh pesona." pungkas Sutopo.
Tak lupa, ia juga mention penyanyi favoritnya, Raisa Andriana dan kali ini tak ketinggalan juga Isyana Sarasvati.
Netizen pun menyambut postingan Sutopo ini dan terpesona pada caption yang dibuatnya.
Mereka merasa terhibur sekaligus senang karena mendapat informasi langsung dari ahlinya, dengan cara yang menyenangkan.
Jadi, kapan foto prewedding?
(*)