Menariknya, dua kotak belut ini dibeli oleh orang yang sama, yakni pemilik restoran yang mau membayar mahal untuk promosi bisnisnya.
“Ini adalah sedikit strategi pemasaran untuk restoran saya, serta penghargaan kepada nelayan,” kata Jose Gonzalo Hevia.
“Suasana di pelelangan sangat menarik, ini acara media besar, dan hari berikutnya, nama restoran saya ada di semua surat kabar dan di semua saluran televisi," tambahnya.
Beberapa pelanggannya bahkan daang 20 sampai 30 kali dalam satu musim untuk memakan belut.
Angulas sangat populer di Spanyol, bahkan pasar gelap angulas berkembang pesat di negara itu. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Dulu Jadi Pakan Ayam dan Babi, Kini Makanan Berlendir ini Harganya Rp17 Juta per Kilo”