Semua sisa fosil tersebut dibawa ke Laboratorium Paleontologi ITB, lalu dibawa ke Museum Geologi Bandung untuk restorasi dan rekonstruksi. Nur Rochim selaku teknisi tim mengatakan, teknik pengambilan gading di lapangan sangat sulit karena jarak dari jalan raya ke lokasi jauh, sehingga sulit diangkat menggunakan alat besar dan alat berat.
Baca Juga : 2019 Disebut Akan Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah Kehidupan Manusia!
Oleh karena itu gading diangkat menggunakan tenaga lokal secara manual.
Ada teknik khusus yang dilakukan. Sebelum diangkat, gading ini dicetak terlebih dahulu memakai gypsum, ditempel pakai serat-serat kain halus agar memiliki cetakan. "Cetakan tersebut akan sangat berfungsi apabila gading ini tidak didapat secara utuh. Jadi tidak sembarang diangkat," katanya. Menurut peneliti, karena gading yang ditemukan sepasang, kemungkinan masih ada fosil lain di bawahnya.
Baca Juga : Unik atau Menyeramkan? Berikut Kisah 3 Orang yang Nekat Hidup dengan Mayat
Mereka masih berusaha menemukannya karena itu sangat penting untuk melihat fosil Stegodon secara keseluruhan, serta bermanfaat untuk penelitian lanjutan.
Artikel ini telah tayang di National Geographic Indonesia dengan judul Peneliti ITB Temukan Gading Stegodon Berusia 1,5 Juta Tahun di Majalengka