"Para narapidana berasal dari latar belakang sosial yang beragam dan kebanyakan adalah minoritas tak berdaya," kata Iffrah.
"Mereka berbagi kehidupan di dalam penjara dan terjebak di dalam lingkungan dan terjebak dalam lingkungan setan," tambahnya.
Baca Juga : Menengangkan! Paspampres Indonesia Nyaris Baku Tembak dengan PM Israel dan Pengawalnya
Foto-foto Ifrah menunjukkan sisi lain kehidupamn dari sebuah penjara.
Para tahanan yang berdesakan di ruangan kecil dan berbagi tempat tidur yang kecil dengan para tahanan lain.
Pada 1979, mantan tahanan di Nerve Tirza bernama Rasmiah Odeh, seorang wanita Palestina dihukum dalam dua pemboman, dan bersaksi di depan sebuah komite PBB tentang Israel dan hak asasi manusia.
Baca Juga : Duh! Demi Sneaker Idaman Air Jordan 1, Saling Pukul Pun Terjadi
Odeh menyatakan kekhawatirannya tentang kepadatan Nerve Tirza, dan menceritakan 150 tahanan berbagi sel dan beberapa dari mereka membawa anak-anaknya.
Menurut Odeh, mereka yang tinggal di sana telah kehilangan kebebasan berekspersi.
Mereka juga tak bisa menuliskan perasaan mereka selain itu para tahanan juga tidak memiliki kebebasan untuk beribadah.