Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ini yang Dilakukan Korea Utara untuk Mendoktrin Anak-anak di Sana Agar Memuja Kim Jong Un

None - Selasa, 18 Desember 2018 | 11:12
Anak-anak TK di Korea Utara menari dan menyanyikan lagu-lagu pujian kepada pemimpin negara tersebut.
AFP

Anak-anak TK di Korea Utara menari dan menyanyikan lagu-lagu pujian kepada pemimpin negara tersebut.

Gridhot.ID - Dengan kostum warna cerah, riasan wajah serta senyuman, anak-anak TK di Sinuiju, Korea Utara menutup pertunjukkan mereka dengan menyanyikan lagu We Cannot Live Without You, Father - sebuah pujian yang ditujukan untuk Kim Jong Un.

Sebelumnya, anak-anak yang berusia lima hingga enam tahun ini juga telah menyanyikan lagu The Voice of My Heart - lagu pujian Parti Buruh yang sudah menguasai Korea Utara sejak negara tersebut berdiri pada tahun 1948 silam.

Selain itu, mereka juga menyanyikan lagu bertajuk We Have Nothing to Envy dan Our Country is the Best dengan lirik yang serupa.

Sedari dini, anak-anak di Korea Utara memang telah diajarkan untuk menghormati para penguasa negara.

Baca Juga : Mantan Kapolda Papua Sebut KKB Beranggotakan Pemuda yang Tidak Punya Pekerjaan dan Hanya Ingin Berkuasa

Sebuah mural dengan gambar pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, dan penerusnya Kim Jong Il, yang dikelilingi oleh anak-anak yang memujanya, berdiri di pintu masuk Taman Kanak-kanak di Sinuiju, perbatasan Korea Utara dengan Tiongkok.

Kedua pria ini telah lama disebut sebagai Pemimpin Besar. Potret mereka terpasang di setiap dinding kelas, rumah, dan kantor-kantor di Korea Utara.

Sementara Kim Jong Un yang berkuasa saat ini––generasi ketiga dari keluarga tersebut––dikenal dengan julukan Pemimpin Tertinggi.

"Dari mereka kecil, kami sudah mendidik anak-anak untuk mengenal Pemimpin Besar dan Pemimpin Tertinggi," kata Kang Sun Hui, Kepala Sekolah TK Sinuiju.

Baca Juga : Ungkap Sifat Asli Jokowi Saat Marah, Gibran: Marahnya Orang Sabar Itu Lebih Menakutkan

"Hal paling penting adalah anak-anak tahu dan mengagumi partai, pemimpin, serta bangsa ini. Selanjutnya kami menyisipkan nilai-nilai kesetiaan," imbuhnya.

Ketika anak-anak mulai masuk sekolah, "studi revolusioner" adalah bagian penting dari kurikulum.

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x