Angka itu akan bertambah menjadi 15 persen jika merupakan rumah kedua.
Untuk menghindari tingginya biaya meterai, para miliarder dari luar negeri lebih memilih untuk menyewa daripada membeli rumah mewah di Inggris.
Kepala penelitian Knight Frank, Liam Bailey, mengatakan, terciptanya kekayaan pribadi yang seolah tanpa henti secara global selama satu dekade terakhir telah mendorong pertumbuhan pasar perumahan ultramewah.
“Penelitian kami menegaskan, ada tiga pasar rumah supermewah yang tak terbantahkan, yaitu Hongkong, New York, dan London," ujar Bailey, seperti dipublikasikan The Guardian, minggu lalu.
Dia menambahkan, Hongkong terus memimpin dalam jumlah total pengeluaran orang terkaya di dunia pada properti ultramewah.
Baca Juga : Mantan Kapolda Papua Sebut KKB Beranggotakan Pemuda yang Tidak Punya Pekerjaan dan Hanya Ingin Berkuasa
Sedangkan posisi New York tumbuh sebagai lokasi yang dianggap sangat prima dan sangat dominan.
Sementara itu, London dilihat mengalami penurunan angka penjualan yang relatif dalam untuk posisinya sebagai pasar rumah supermewah di dunia.
Sebagian besar lokasi penjualan properti elite di London berada di Mayfair, Knightsbridge, dan Belgravia, yang semuanya terletak di wilayah City of Westminster.
Menindaklanjuti hal itu, Dewan Kota Westminster bulan lalu melarang pembangunan baru properti superbesar yang dibuat untuk orang-orang superkaya dunia.
Kebijakan itu guna memberikan lebih banyak ruang untuk rumah dengan harga yang lebih terjangkau bagi warga setempat.
Baca Juga : Ungkap Sifat Asli Jokowi Saat Marah, Gibran: Marahnya Orang Sabar Itu Lebih Menakutkan