GridHot.id – Seorang geologi dan anggota dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Rovicky Dwi Putrohari mengungkapkan penyebab amblasnya Jalan Raya Gubeng, Surabaya.
Pertama adalah pengembangan Rumah Sakit Siloam yang sedang membuat basement dan memasang dinding penahan (retaining wall), tetapi tidak cukup kuat.
"Kemungkinan karena kurang kuat menahan beban sehingga membuat dinding ambrol," kata Rovicky saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/12/2018).
Baca Juga : 45 Jenazah Korban Tsunami Aceh 14 Tahun Silam Ditemukan Saat Hendak Menggali Lubang Untuk Septic Tank
"Kemungkinan lain adanya perubahan muka air tanah akibat hujan yang menyebabkan beban bertambah dan dinding tidak kuat menahan," sambungnya.
Pada banyak foto yang menunjukkan ambrolnya Jalan Raya Gubeng, Surabaya, tampak pula bangunan tinggi di sekilingnya.
Menurut Rovicky, bangunan di sekitar lokasi kejadian perlu dievalusi dan diamati lebih lanjut, apakah ada perubahan konstruksi, seperti retak, miring, dan distorsi bentuk.
Pasalnya, ambrolnya jalan juga bisa menyebabkan longsoron merembet ke daerah sekitarnya.
Rovicky menuturkan, amblesnya jalan seperti yang terjadi di Surabaya ini mirip dengan kejadian pada dinding badan terowongan jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta yang ambrol pada 5 Februari 2018.
Baca Juga : Jalan Raya Gubeng Amblas: Berikut 6 Jalanan di Indonesia yang Juga Amblas, Salah Satunya di Jakarta
"Di sana (bandara) diperkirakan akibat pembangunan di atasnya yang menambah beban, terutama akibat muka air tanah yang naik saat musim hujan," ujar dia.
Ia menerangkan, ambrolnya dinding seperti yang terjadi di Jakarta dan Surabaya sebenarnya disebabkan adanya perubahan morfologi.
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |
Komentar