Selain itu, Polisi juga menarik bukti dari keterangan para saksi dan CCTV.
Janjian ketemua lewat aplikasi chatting
Berdasarkan pengakuan awal pelaku, pelaku dan korban janjian untuk kencan di tempat dan lokasi kejadian melalui aplikasi chatting pada Minggu (16/12/2018).
Korban sejak pagi menghubungi pelaku melalui aplikasi chatting untuk meminta pelaku menemani korban dan menjanjikan uang sejumlah Rp 2 juta.
Sempat terjadi perkelahian
Baca Juga : Chaupadi, Tradisi Mengasingkan Wanita yang Sedang Menstruasi di Nepal
Sesampainya di kamar, pelaku menagih janji korban untuk memberikan uang dimuka, namun korban tidak mau dan sempat mengancam pelaku akan melapor ke istri korban.
Keduanya pun berdebat hingga akhirnya korban menjambak pelaku dan perkelahian tak seimbang pun terjadi.
Pelaku mengambil pisau di dekat meja televisi dan mengancam korban, namun korban sempat melawan dan keduanya saling berebut pisau hingga baju korban lepas.
Pelaku kemudian mulai melakukan aksi oembunuhan secara keji.
Pelaku membuang dompet korban
Baca Juga : Begini Potret Penampakan Jalan Gubeng Surabaya Pasca Ambles Dilihat dari Udara
Dalam arah perjalanan pulang, pelaku membuang dompet korban, pisau, jaket pelaku, dan kaos pelaku.
Sedangkan handphone korban disembunyikan di kuburan Poncol, Cilandak.
"Jaket pelaku, dompet korban, pisau yang digunakan pelaku membunuh korban di Kali Tempe dekat sekolah JIS.
Handphone disembunyikan di kuburan Poncol dan perhiasan korban dijual di Pasar Mede Fatmawati," ungkap Kompol Andi.
Pelaku bekerja sebagai petugas kebersihan
Pelaku yang bernama Hidayat itu diketahui bekerja sebagai seorang petugas kebersihan atau cleaning service.
Hal ini disampaikan oleh Kompol Andi Sinjaya pada Kamis (20/12/2018). (*)
Source | : | tribunnews,Warta Kota |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Komentar