Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

7 Fakta Pembunuhan Sisca Icun: Korban Penjual Obat Herbal hingga Janjikan Beri Upah Rp 2 Juta kepada Pelaku

Septiyanti Dwi Cahyani - Jumat, 21 Desember 2018 | 07:56
7 Fakta Pembunuhan Sisca Icun
Kolase Facebook/ Tribun Jakarta (Dwi Putra Kesuma)

7 Fakta Pembunuhan Sisca Icun

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.ID - Telah terjadi pembunuhan terhadap seorang wanita bernama Sisca Icun Sulastri di Apartemen Kebagusan City.

Dilansir dari Warta Kota, jenazah Sisca Icun ditemukan dalam keadaan tanpa busana di unit 19 A Tower A, Apartemen Kebagusan City di Jalan Baung Raya Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta.

Jenazah Sisca Icun ditemukan pada Selasa (18/12/2018) setelah sempat dikabarkan hilang sebelumnya.

Sementara itu, Polres Metro Jakarta Selatan juga telah berhasil menangkap pelaku pembunuh Sisca Icun pada Kamis (20/12/2018).

"Alhamdulillah baru kita tangkap pelakunya" kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar di Jakarta seperti dikutip dari Tribunnews.

Baca Juga : Viral di Medsos, Kisah Driver Ojol yang Berhasil Gagalkan Rencana Bunuh Diri Seorang Wanita Hanya dengan Cara Ini

Brikut adalah beberapa fakta terkait kasus pembunuhan Sisca Icun yang berhasil dihimpun Gridhot.id melansir dari berbagai sumber.

Korban bekerja sebagai penjual obat herbal

Diberitakan Warta Kota, Sisca Icun ternyata bekerja sebagai penjual obat herbal.

Korban melakukan bisnis penjualan tersebut secara online lewat media sosial.

Rekaman CCTV menangkap gambar seorang pria keluar dari kamar korban

Baca Juga : Sering Merinding Saat Dengar Lagu Tertentu? Ternyata Itu Tanda Bahwa Otakmu Spesial!

Polisi menemukan petunjuk berupa rekaman CCTV yang memperlihatkan seorang pria keluar dari kamar korban.

Dari hasil rekaman CCTV pada Minggu (16/12/2018) itu diketahui jika Sisca tampak menjemput seorang pria.

Kemudian keduanya berjalan dan masuk ke kamar Sisca.

45 menit kemudian, pria tersebut keluar sendiri dan mengunci pintu kamar tersebut.

Pria itu juga membawa serta kunci kamar apartemen Sisca.

Baca Juga : Prediksi BNPB Terkait Bencana yang Akan Terjadi di Indonesia Tahun 2019, Banjir dan Puting Beliung Masih Mendominasi

Polisi kumpulkan sejumlah barang bukti

Hingga kini, Polisi sudah berhasil menyita sejumlah barang bukti seperti sprei dan sebagainya.

"Ada beberapa barang yang kami sita, seperti sprei dan sebagainya, karena meninggalnya di atas springbed" jelas Indra.

Namun, Polisi mengaku belum bisa menemukan benda tajam yang digunakan pelaku untuk membunuh korban.

Baca Juga : Ahli Geologi Ungkap Penyebab Amblesnya Jalan Gubeng Surabaya karena 2 Hal Ini

Selain itu, Polisi juga menarik bukti dari keterangan para saksi dan CCTV.

Janjian ketemua lewat aplikasi chatting

Berdasarkan pengakuan awal pelaku, pelaku dan korban janjian untuk kencan di tempat dan lokasi kejadian melalui aplikasi chatting pada Minggu (16/12/2018).

Korban sejak pagi menghubungi pelaku melalui aplikasi chatting untuk meminta pelaku menemani korban dan menjanjikan uang sejumlah Rp 2 juta.

Sempat terjadi perkelahian

Baca Juga : Chaupadi, Tradisi Mengasingkan Wanita yang Sedang Menstruasi di Nepal

Sesampainya di kamar, pelaku menagih janji korban untuk memberikan uang dimuka, namun korban tidak mau dan sempat mengancam pelaku akan melapor ke istri korban.

Keduanya pun berdebat hingga akhirnya korban menjambak pelaku dan perkelahian tak seimbang pun terjadi.

Pelaku mengambil pisau di dekat meja televisi dan mengancam korban, namun korban sempat melawan dan keduanya saling berebut pisau hingga baju korban lepas.

Pelaku kemudian mulai melakukan aksi oembunuhan secara keji.

Pelaku membuang dompet korban

Baca Juga : Begini Potret Penampakan Jalan Gubeng Surabaya Pasca Ambles Dilihat dari Udara

Dalam arah perjalanan pulang, pelaku membuang dompet korban, pisau, jaket pelaku, dan kaos pelaku.

Sedangkan handphone korban disembunyikan di kuburan Poncol, Cilandak.

"Jaket pelaku, dompet korban, pisau yang digunakan pelaku membunuh korban di Kali Tempe dekat sekolah JIS.

Handphone disembunyikan di kuburan Poncol dan perhiasan korban dijual di Pasar Mede Fatmawati," ungkap Kompol Andi.

Pelaku bekerja sebagai petugas kebersihan

Baca Juga : Lagi, Pernikahan Dini Terjadi pada Anak Laki-laki Berusia 9 Tahun dengan Anak Perempuan Berusia 14 Tahun, Berawal dari Cinta Lokasi di Waterboom

Pelaku yang bernama Hidayat itu diketahui bekerja sebagai seorang petugas kebersihan atau cleaning service.

Hal ini disampaikan oleh Kompol Andi Sinjaya pada Kamis (20/12/2018). (*)

Source : tribunnews Warta Kota

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x