Baca Juga : Sedang Asyik Mandi, Bocah Berusia 4 Tahun Jadi Korban Kapal Meledak di Sungai Musi
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Mukhlis harus berjalan merangkak sejauh tiga kilometer untuk pergi ke sekolahnya setiap hari.
Medan yang ditempuh Mukhlis juga tak mudah.
Jalanan yang curam, memanjat tebing dan melewati batuan rela ia lakoni setiap hari.
Selain semangatnya yang menginspirasi, prestasi Adul di sekolah juga patut diacungi jempol.
Adul termasuk siswa yang memiliki nilai paling baik di sekolahnya.
Baca Juga : 7 Fakta Pembunuhan Sisca Icun: Korban Penjual Obat Herbal hingga Janjikan Beri Upah Rp 2 Juta kepada Pelaku
Bahkan ia pernah masuk ke dalam rangking lima besar saat duduk di bangku kelas 1 SD.
Saat pergi ke sekolah, Mukhlis atau yang akrab disapa Adul ini selalu ditemani ibunya.
Dari rumahnya di kaki perbukitan Gunung Walat menuju sekolahnya, Adul harus melintasi jalan setapak yang menurun.
Begitu sebaliknya, pulang sekolah Adul harus melintasi jalan menanjak.
Bila musim hujan tiba, jalanan yang dilintasinya pun sangat licin dan cukup berbahaya bahkan dia harus menyeberangi selokan dengan memanfaatkan jembatan yang terbuat dari anyaman bambu.