"Saya utarakan segala kecemasan kepadanya. Bahkan saya sempat berkata tidak bersedia menikah dengan Mas Herjuno. Saya takut! Saya kehilangan kepercayaan diri!"
Tiga bulan berada di Jerman, GKR Hemas akhirnya harus pulang ke Indonesia dengan alasan kuliah.
Namun nyatanya GKR Hemas menerima telepon dari sang ibu yang menyuruhnya pulang ke Tanah Air untuk dinikahkan.
"Sekitar tiga bulan saya berada di Jerman. Bahkan ada niatan untuk sekolah di Eropa. Tapi toh saya memutuskan pulang ke Indonesia. Ada dorongan hati untuk melanjutkan kuliah di Universitas Trisakti."
"Tapi, sesungguhnya, penyebab utama saya balik ke Indonesia adalah telepon dari Jakarta yang meminta saya selekasnya pulang. Saya akan dinikahkan."
"Orangtua saya, terutama Ibu, sampai menangis dan dengan keras mengimbau agar saya bersedia dinikahkan."
"Beliau memohon agar saya menuruti permintaannya. Katanya, "Kamu anak perempuan satu-satunya. Kepada siapa lagi kamu bersedia menurut kalau tidak kepada orangtuamu sendiri."
Akhirnya walau sempat kuliah selama satu tahun, GKR Hemas lekas dinikahkan dengan Mas Harjuno tahun 1973.
(*)