Konsekuensinya, SID kehilangan hampir 50% fanbase kami.
Kami pikir, gapapa kehilangan fans utk kebaikan yg lebih besar bagi umat manusia.
4 tahun kemudian. Hasilnya? 0 besar.
Teluk Benoa masih terancam.
Fasisme, radikalisme masih subur.
Ras minoritas tetap dijajah.
Petani dan aktivis masih diintimidasi.
Belum lagi kasus Papua dan lain-lain.
Intinya, selama korporat masih danai para capres, we are not going anywhere.
2019 akan jadi tahun yang keras.
Elit politik tentu tak akan merasakannya.
Namanya juga elit.