Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Anak Krakatau Semakin Tinggi Membesar, Ia Sedang Mengumpulkan Energi Baru untuk Mengamuk, Meletus Kembali

Seto Ajinugroho - Selasa, 25 Desember 2018 | 17:06
Erupsi Gunung Anak Krakatau sehari setelah tsunami di Banten
Instagram @natgeoindonesia

Erupsi Gunung Anak Krakatau sehari setelah tsunami di Banten

"Melihat pertumbuhan kerucut Gunung Anak Krakatau yang sangat cepat, semakin tinggi dan besar, maka bencana seperti yang pernah terjadi pada 1883 letusan dapat terulang kembali. Meskipun demikian, besarnya tubuh suatu gunung api bukan penentu besarnya ancaman bahaya yang akan terjadi. Ancaman itu meskipun masih jauh di depan mata, tetapi apabila hal tersebut benar-benar terjadi, maka bencana itu akan melanda kawasan Selat Sunda," demikian laporan yang tertulis dalam majalah tersebut.

Sedangkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho pada Agustus 2018 pernah menyebut gunung Anak Krakatau sedang dalam masa pertumbuhan.

Baca Juga : Ketiadaan Alat Pendeteksi Gempa Bumi Vulkanik, Sebabkan BMKG 'Buta' Prediksi Tsunami Banten

Dengan kata lain Anak Krakatau masih terus aktif, tumbuh membesar dan erupsi.

Namun Sutopo menyebut letusan Anak Krakatau tak akan meletus sebesar orang tuanya pada 1883.

"Sangat kecil sekali peluang terjadi letusan besar seperti letusan ibunya yaitu Gunung Krakatau pada 1883. Bahkan beberapa ahli mengatakan tidak mungkin untuk saat ini. Jadi tidak perlu dikhawatirkan," tegasnya saat itu.

Erupsi gunung anak Krakatau, sebabkan Tsunami di Banten dan Lampung
Instagram @natgeoindonesia

Erupsi gunung anak Krakatau, sebabkan Tsunami di Banten dan Lampung

Tapi para ahli gunung mempunyai argumen lain mengenai hal itu.

Seorang peneliti gunung, Bemmelen (1949) menyebut Anak Krakatau sedang mengumpulkan energi baru untuk meletus, mengamuk kembali.

"Kemungkinan letusan katastropis dapat terulang kembali apabila komposisi kimia batuan hasil letusan, berubah dari magma basa (SiO2 rendah) ke magma asam (SiO2 tinggi)."

"Letusan berbahaya bagi Krakatau umumnya diawali masa istirahat ratusan tahun untuk pengumpulan energi baru," tulis Bemmelen seperti dikutip dari Tribun Jateng, Selasa (25/12).

Foto-foto Lawas Kelahiran Gunung Anak Krakatau 1929 Mulai Tumbuh dari Kedalaman Laut 180 Meter. Ia lahir setelah Gunung Krakatau meledak pada tahun 1883 yang menyebabkan tsunami setinggi 40 meter
GEO MAGZ: Stehn (1929)

Foto-foto Lawas Kelahiran Gunung Anak Krakatau 1929 Mulai Tumbuh dari Kedalaman Laut 180 Meter. Ia lahir setelah Gunung Krakatau meledak pada tahun 1883 yang menyebabkan tsunami setinggi 40 meter

Source :Tribun Jateng Geo Magz

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x