Baca Juga : Meski Berusia 60 Tahun, Defit Tetap Semangat Kerja 24 Jam untuk Bantu Korban Tsunami di Banten
Sulis, warga Desa Way Muli Timur lainnya menuturkan, gelombang besar menerjang rumahnya saat ia dan dua anaknya hendak tidur.
Ia yang dalam kondisi hamil 6 bulan sempat terendam air laut.
"Waktu hendak menyelamatkan diri saya sempat jatuh. Suami saya menyelamatkan anak. Saya terendam luapan air.
Saat itu, saya merasa hidup saya akan berakhir, sampai ada tetangga yang menarik tangan saya," tuturnya.
Selanjutnya, ia bersama suami, anak serta tetangganya berlari menuju kaki gunung Rajabasa.
Menurutnya, malam itu cukup mencekam. Karena aliran listrik PLN mati. Sehingga warga pun kalang-kabut untuk menyelamatkan diri di tengah gelapnya malam.
Baca Juga : Lama Tak Bertemu, Aura Kasih Berduka Dengar Kabar Dylan Sahara Meninggal Dunia Akibat Tsunami Banten
Saat air surut dan kondisi sudah aman. Ia dan suami kembali ke rumah. Namun ia mendapati bagian depan rumahnya sudah roboh.
Begitu juga dengan warung soto miliknya. Sudah rata dengan tanah. Sementara beberapa rumah tetangganya juga rata dengan tanah.
(*)