Karenanya masyarakat dihimbau agar tidak beraktivitas di pesisir sekitar area gelombang tinggi.
Masyarakat juga diminta tetap waspada.
Baca Juga : Hari ini Ulang Tahun Nike Ardilla, Intip Kondisi Kamarnya yang Tak Berubah Sejak 23 Tahun Ditinggalkan
Sebelumnya pada 22 hingga 25 Desember 2018, BMKG mengeluarkan peringatan gelombang tinggi di sejumlah wilayah pantai Indonesia.
BMKG menyatakan gelombang dengan tinggi 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan Sabang-Banda Aceh, perairan barat Aceh, juga di perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, perairan Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Sumatera dan Selat Sunda bagian selatan.
Baca Juga : John Sarcona Alami Kelainan Tulang Punggung Langka, Ia Alami Keajaiban ini Setelah di Operasi!
Selain itu gelombang tinggi berpeluang terjadi di perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali hingga Selat Lombok dan Selat Alas bagian selatan, perairan Pulau Sawu hingga Pulau Rote Kupang, Laut Timor selatan NTT, laut Sawu hingga selat Ombai, perairan selatan Flores, Samudera Hindia selatan Jawa hingga NTT, laut Natuna bagian Utara.
BMKG juga mendeteksi potensi gelombang tinggi di perairan Utara kepulauan Anambas hingga kepulauan Natuna, laut Jawa bagian barat, laut Flores, perairan kepulauan Baubau hingga kepulauan Wakatobi, Laut Banda bagian barat, perairan selatan Kepulauan Sermata hingga kepulauan Tanimbar, laut Arafuru bagian barat, laut Sulawesi, perairan Utara Sulawesi, perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud.
Perairan Bitung Manado, laut Maluku bagian Utara, perairan Halmahera, laut Halmahera, perairan Utara Papua Barat hingga Papua dan Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua juga berpeluang menghadapi gelombang tinggi.
Perbedaan Tsunami dan Gelombang Tinggi
Baca Juga : Elizabeth Báthory, Wanita Paling Kejam Sepanjang Sejarah, Bunuh 600 Lebih Perawan!