Ia sempat menyusul temannya yang masih ada di daratan Anak Krakatau.
"Lalu saya berenang sama teman saya nyusul teman saya di daratan Anak Krakatau. Disana ternyata perahu teman-teman juga sudah hancur, mereka juga berenang. Terus saya samperin, saya nanya katanya di daratan masih ada 2 orang lagi," paparnya.
Baca Juga : Akhir Kekuasaan Putra Sang Fajar Bung Karno, Hanya Minta Nasi Kecap Buat Sarapan Tak Diberi
Tapi, di tengah Puji ingin menolong temannya, belahan Anak Krakatau kembali jatuh ke laut sebanyak 2 kali.
Ambrukan Anak Krakatau yang terakhir langsung membuat air laut terasa panas.
"Saya samperin, tapi belum sampai tempat bagian ujung gunungnya jatuh. Saya teriak ke mereka agar berenang ke tengah.
Setelah teman saya berenang ke tengah, bagian timur gunung ambruk lagi. Setelah ambruk itu airnya langsung panas sampai badan kerasa panas," katanya.
Baca Juga : 5 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuat Kamu Lebih Sejahtera di 2019
Beruntungnya lagi, Puji dan 6 nelayan lainnya berhasil menyelamatkan diri dari tragedi letusan Anak Krakatau dan tsunami.
Mereka berkumpul di tengah laut dalam keadaan mengapung sambil memikirkan cara menyelamatkan diri.
Bahkan mereka sempat mengisi tenaga dengan mengonsumsi makanan seadanya, termasuk ikan mentah demi menambah tenaga.