Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ada Penampakan Tak Biasa di Dasar Laut Selat Sunda Usai Tsunami Gunung Anak Krakatau, TNI AL: Muncul Cekungan Kawah Menyerupai Teluk

Dewi Lusmawati - Rabu, 02 Januari 2019 | 13:08
Gunung Anak Krakatau
BNPB

Gunung Anak Krakatau

Baca Juga : Membandingkan Kedahsyatan Letusan Gunung Krakatau dan Tambora yang Sama-sama Guncang Dunia di Abad ke-19

Hal ini dikarenakan kondisi bawah laut Gunung Anak Krakatau saat terdapat jurang di sisi barat hingga selatan.

"Yang kami khawatirkan di bawah laut curam, di atas landai.

Jika retakan tersambung, lalu ada getaran, ini bisa terdorong dan bisa roboh (longsor)" ujar Dwikorita menjelaskan.

Baca Juga : Gunung Anak Krakatau Siaga Level III, PVMBG : Volume Magma Meningkat dan Lubang Kawah Membesar

Bagian badan gunung Anak Krakatau yang diduga akan longsor karena retakan tersebut bervolume 67 juta kubik dengan panjang sekitar 1 kilometer.

Volume tersebut lebih kecil dari longsoran yang menyebabkan tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) lalu.

"Jika ada potensi tsunami, tentu harapannya tidak seperti yang kemarin, namun kami meminta masyarakat untuk waspada saat berada di zona 500 meter sekitar pantai" tandasnya.

Untuk memantau adanya tsunami karena Gunung Anak Krakatau, kini BMKG sudah memasang alat berupa sensor pemantau gelombang dan iklim.

Baca Juga : Ada Ancaman Tsunami Susulan Usai Status Gunung Anak Krakatau Dinaikkan, Warga Diminta Jauhi Pantai

Sensor itu dipasang di pulau Sebesi yang berjarak cukup dekat dengan Gunung Anak Krakatau.

Nantinya, alat tersebut akan bekerja memantau pergerakan gelombang dan cuaca yang disebabkan oleh aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Source :Kompas.com tnial.mil.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x