Dedi mengungkapkan bahwa saat ini polisi telah menguasai lokasi tempat penembakan dua anggota polisi setelah baku tembak dengan kelompok itu.
Dalam pengejaran itu polisi menemukan beberapa barang bukti di lokasi.
Barang atau benda yang diamankan di antaranya tiga bom lontong, satu teropong siang, tiga sendok makan, tiga toples plastik kecil berisikan sembilan biji buah kurma dicampur kue, dua amunisi aktif kaliber 5,56.
Baca Juga : Ketika Anggota TNI Ditantang Oleh Sesorang, Ternyata Begini Balasannya
Selain itu tujuh selongsong amunisi kaliber 5,56, satu baju kaos berkerah, satu sebo warna hitam, tiga botol air mineral, dan empat jeriken kosong isi dua liter.
Polisi juga menemukan satu sepeda motor Suzuki 250 cc milik korban Bripka Andrew yang berboncengan dengan Bripda Baso.
Operasi Tinombala sendiri adalah operasi yang dilancarkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) pada tahun 2016 di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Operasi ini melibatkan satuan Brimob, Kostrad, Marinir, Raider, dan Kopassus yang tergabung dalam Satgas Tinombala.
Baca Juga : Deretan 7 Sniper Tersohor Dunia, Ada Nama Tentara Indonesia di Dalamnya
Menurut TNI dan Polri, Operasi Tinombala berhasil membatasi ruang gerak kelompok Santoso dan membuat mereka berada dalam kondisi "terjepit dan kelaparan".
Pada tanggal 18 Juli 2016, Santoso alias Abu Wardah tewas ditembak oleh Satuan Tugas Operasi Tinombala setelah terjadinya baku tembak di wilayah desa Tambarana.(*)
Source | : | wikipedia,kompas,Tribun Timur,antaranews.com |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar