Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Warga Aceh Terpaksa Buat Paspor Sebelum Bepergian, Safaruddin: Padahal Saya Cuma Pergi ke Malang yang Masih dalam Wilayah Indonesia

Dewi Lusmawati - Sabtu, 12 Januari 2019 | 13:58
Antrean warga Aceh yang membuat paspor di Kantor Imigrasi Banda Aceh, Jumat (11/1/2019) siang.
Foto Kiriman Sekretaris YARA, Fakhrurrazi

Antrean warga Aceh yang membuat paspor di Kantor Imigrasi Banda Aceh, Jumat (11/1/2019) siang.

"Bahagian kepiluan sumbangan Nyak Sandang Cs," tulis Jamaluddin M Jamil, mantan Ketua KNPI Aceh, dalam status yang menyertai tiga fotonya saat berada di Bandara Kuala Lumpur Internasional Airport (KLIA).

Nyak Sandang yang dimaksud oleh Jamaluddin adalah salah satu penyumbang uang untuk membeli pesawat Seulawah RI 001 Seulawah yang merupakan cikal bakal maskapai Garuda Indonesia.

Baca Juga : Duh, Polisi Ini Dipecat Karena Selain Soal Kode Etik Juga Mencuri Sapi Warga

Melalui statusnya, Jamaluddin menyindir harga tiket pesawat Garuda Indonesia dari dan ke Aceh yang sangat mahal, sehingga warga Aceh banyak yang memilih penerbangan via Kuala Lumpur dengan maskapai Air Asia.

Anggota DPR Aceh, Asrizal H Asnawi, ikut memosting status satire (sindiran) tentang fenomena baru yang terjadi di Aceh, sebagai dampak mahalnya harga tiket penerbangan domestik.

"Orang Aceh ke Jakarta pakai pasport, semoga orang Jakarta yg mau ke Aceh juga pakai pasport. Jelas sudah posisi kita," tulis Wakil Ketua Komisi IV DPRA ini, dalam status Facebooknya yang kemudian mengundang berbagai tanggapan warganet.

Baca Juga : Namanya Masuk Dalam Inisial Prostitusi Online, Baby Shu Yakin BS Bukan Dirinya

Safaruddin SH, Direktur Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) adalah salah satu warga yang ikut membikin paspor baru bagi anak-anaknya.

“Saya harus bikin paspor untuk empat orang, 3 anak dan seorang keluarga lain, padahal saya ingin pergi ke Malang yang masih dalam wilayah Indonesia,” kata Safaruddin kepada Serambinews.com, Jumat (11/1/2019).

Safaruddin mengatakan, mahalnya harga tiket penerbangan domestik, membuat dirinya harus memilih jalur penerbangan internasional untuk mencapai Malang, Jawa Timur.

Source : kontan Serambi Indonesia

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x