Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
GridHot.ID -Seorang pria asal Singapura bernama Daniel Tay bisa bertahan hidup selama setahun hanya dengan mengeluarkan biaya Rp 100 ribu.
Bukan tanpa alasan, rupanya Daniel Tay yang tinggal di Singapura itu menerapkan sebuah gaya hidup unik yang jarang dilakukan orang pada umumnya.
Meski hidup di Singapura, yang notabene adalah negara termahal di Asean, Daniel dapat bertahan hidup selama 1 tahun dengan uang senilai Rp 100 ribu.
Baca Juga : Klaim Wilayahnya Dicaplok, Singapura Tantang Malaysia Berperang
Hal ini terjadi setelah ia menganut gaya hidup freegans.
Kaum freegan adalah mereka yang prihatin dengan kenyataan bahwa telah terjadi pemborosan yang dahsyat demi sebuah gaya hidup.
"Seorang freegan adalah orang yang menghabiskan sangat sedikit uang. Dia mencoba mendapatkan semuanya secara gratis,” ujar Daniel Tay seperti dikutip GridHot.ID dari Suar.id.
Baca Juga : Kemarahan Warga Malaysia Saat Media Internasional Klaim Cendol Berasal dari Singapura
Setiap bulan, Daniel hanya mengeluarkan uang untuk kebutuhan seperti tagihan, investasi, dan hipotek.
Saat pria berusia 38 tahun itu membeli makanan untuk kucingnya, ia malah jarang membeli makanan untuk dirinya sendiri.
Meski berprofesi sebagai perencana keuangan, Daniel Tay dijuluki sebagai 'Penyelam Sampah' karena mencari barang-barang bekas untuk kebutuhannya, termasuk dalam hal makanan.
Daniel menjadi penyelam sampah setelah terinspirasi dari seorang pria bernama Colin yang menjadi pembicara di acara Jonesty Circles.
Colin yang juga seorang freegan, hanya menghabiskan 100 US Dollar (1,4 juta rupiah) dalam sebulan untuk membayar tagihan.
Sementara waktu itu Daniel Tay harus mengeluarkan 1.500 US Dollar (21,11 juta rupiah) sebulan hidup di Singapura.
Sejak saat itu Daniel terinspirasi untuk menjadi freegan dan menyelami sampah di supermarket serta mengumpulkan makanan yang akan dibuang oleh tetangganya.
Semua rencana Daniel Tay berjalan jauh lebih baik dari yang diharapkan.
Tetangga-tetangganya dengan senang hati memberinya makanan yang seharusnya mereka buang.
Bahkan mereka berterima kasih pada Daniel karena menyelamatkan mereka dari pemborosan.
Baca Juga : Belum Membuahkan Hasil, Singapura dan Australia Tawarkan Bantuan Pencarian Pesawat Lion Air JT 610
Para tetangga bahkan menaruh langsung makanan yang tidak mereka inginkan di depan pintu rumah Daniel setiap hari.
“Itu belum berhenti sejak itu. Saya bangun untuk makan di luar pintu saya setiap pagi," ujar Daniel.
"Orang menjadi freegan karena tiga alasan: mereka ingin menghemat uang, mereka ingin menyelamatkan orang lain atau mereka ingin menyelamatkan bumi," tambahnya.
Padahal, dikutip GridHot.ID dari Kompas.com, Singapura menduduki urutan ke 6 dalam daftar negara termahal di dunia.
Baca Juga : Klaim Wilayahnya Dicaplok, Singapura Tantang Malaysia Berperang
Masyarakat di Singapura rata-rata memiliki penghasilan bulanan sekitar 4.050,76 dollar singapura.
Bila dirupiahkan, setara dengan Rp42,73 juta per bulan.
Dengan penghasilan sebesar itu, mereka bisa menutup berbagai kebutuhan pokok seperti makan di restoran menengah seharga Rp600.000 untuk dua orang.
Baca Juga : Kemarahan Warga Malaysia Saat Media Internasional Klaim Cendol Berasal dari Singapura
Sewa apartemen tiga kamar di pusat kota paling tidak membutuhkan uang 4.617,48 dollar singapura atau sekitar Rp48,71 juta per bulan.
Hmmm... Cukup mahal bukan?!.(*)