Pada Senin (21/1/2019), buaya Merry diotopsi oleh drh Dwielma Nubatonis dan drh Fahmi Agustiadi dibantu oleh Billy Lolowang dan Diety Mekel.
Nekropsi ini juga turut disaksikan oleh pihak BKSDA dan Polres Tomohon.
Proses nekropsi ini dimulai sejak pukul 13.00 Wita dan selesai pada pukul 16.00 Wita.
Berdasarkan hasil nekropsi ditemukan dugaan bahwa kematian buaya disebabkan karena faktor dari awal rescue di Tombariri dan dibawa ke TWA Batu Putih.
Buaya Merry sudah mengalami drop dan mengalami heatstock.
Selain itu ditemukan juga akumulasi gas yang sangat banyak di organ lambung buaya Merry.
Dari hasil nekropsi juga menunjukkan hasil bahwa obesitas menjadi penyebab buaya Merry mati.
Yang mengejutkan dari hasil autopsi tersebut ialah temuan tulang belulang manusia (mulai dari lengan sampai jari) yang masih bertaut dengan kain yang diduga baju/pakaian.
Beberapa sampel organ buaya perlu dilakukan pengujian laboratorium lebih lanjut untuk menegakkan diagnosa yang ada.
Dalam hal ini bisa berkoordinasi dengan instansi kesehatan/lab kesehatan.
Baca Juga : Selain Deasy Tuwo, Berikut 5 Kisah Tragis Manusia Diterkam Buaya yang Pernah Terjadi
Bangkai buaya pemangsa Deasy Tuwo ini dikuburkan di kawasan TWA Batu Putih pukul 17.30 Wita.
Sedangkan barang bukti tulang belulang yang ditemukan dalam tubuh buaya akan dikoordinasikan lagi dengan pihak kepolisian untuk tindak lanjut pemeriksaan forensik.
(*)
Source | : | Tribun Manado,GridHot.ID |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Komentar