GridHot.ID - Brigadir RAT, anggota Satlantas Polresta Manado ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard yang terparkir di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) sore.
Korban diduga mengakhiri hidupnya dengan cara menembakkan pistol ke arah kepalanya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka peluang akan kembali membuka kasus kematian RAT termasuk menyampaikan motifnya.
Melansir Kompas.com, kasus bunuh diri anggota polri, Brigadir RAT di sebuah rumah di Mampang Prapatan IV, Tegal Parang, Jakarta Selatan, sampai saat ini masih diliputi misteri.
Meski kronologi kematian RAT sudah jelas, tetapi ada kejanggalan, karena masih ada yang belum terungkap secara gamblang. Salah satunya soal keberadaan RAT di Jakarta.
Ada tiga versi berbeda terkait tujuan anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Manado itu datang ke Ibu Kota sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara menembak kepalanya sendiri menggunakan pistol.
Berkunjung ke Rumah Kerabat
RAT tewas di dalam mobil Alphard berwarna hitam di rumah milik Indra Pratama yang diketahui merupakan pengusaha tambang. Rumah itu juga dihuni juga oleh David Febrian.
Ada beberapa barang yang ditemukan di dalam tas RAT, yakni tujuh butir peluru, surat izin kepemilikan senjata, SIM, ponsel, mata uang asing hingga tisu magic.
Berdasarkan keterangan Indra, bahwa telah mengenal RAT cukup lama saat berada di Manado. RAT tinggal di rumahnya sudah sepekan sebelum kematian.
"Dia (RAT) main atau berkunjung. Kurang lebih hampir seminggu, dia main tujuannya," ujar Indra di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (28/4/2024).