Namun RAT disebut hanya meminta izin cuti sejak bulan Maret lalu.
"Izin cuti sejak 10 Maret 2024. Sebelumnya, dia masih aktif berdinas di sini (Polresta Manado). Dia ikut pengamanan Pemilu,” tutur Agus.
Diduga ada kejanggalan
Perbedaan keterangan pemilik rumah, keluarga dan polisi itu membuat kasus kematian RAT menimbulkan tanda tanya yang berujung pada spekulasi liar.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengaku heran kepada pimpinan RAT yang tidak mengetahui bahwa anak buahnya itu bekerja sebagai pengawal pengusaha.

Brigadir RAT diduga bunuh diri dengan cara menembak kepalany sendiri di dalam mobil Alphard di kawasan Mapang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Kamis (25/4/2024).
“Jika almarhum tugas di Jakarta tanpa sepengetahuan dan ijin atasan di Manado, hal tersebut juga aneh karena praktiknya (RAT di Jakarta) sudah 2 tahun," ujar Poengky, Rabu (1/5/2024).
Kompolnas mempertanyakan kenapa seorang anggota Satlantas Polresta Manado bisa mendapat pekerjaan sampingan di Jakarta tanpa izin atasannya.
Poengky pun meminta atasan dari RAT untuk diperiksa karena menilai ada kejanggalan soal keberadaan anak buahnya yang sudah sejak 2022 di Jakarta.
"Pimpinan harus tahu. Justru pimpinannya harus diperiksa kalau sampai tidak tahu,” kata Poengky.
Kasus ditutup
Kasus kematian RAT kian menjadi misteri karena motif yang belum diungkap, tetapi telah ditutup polisi. Alasannya karena kematian RAT adalah bunuh diri.