Dikutip dari Tribun Jateng, Tak banyak yang tahu masa lalu Eka yang memprihatinkan.
Eka dan ibunya pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 1932 saat ia berusia 9 tahun.
Mereka menyusul sang ayah yang sudah migrasi lebih dulu ke Makassar.
Ekonomi keluarganya sangat jauh dari kata layak.
Baca Juga : Penghasilannya Dibagikan Kepada Orang Lain, Baim Wong: Allah Hanya Menitipkan Uang itu Melalui Kita
Ayahnya terlibat utang pada rentenir dan tak mampu membayar bunga yang sangat tinggi.
Eka akhirnya tak bisa melanjutkan sekolah sehingga hanya punya ijazah SD.
Ia bertekad untuk bisa membantu ayah dan ibunya.
Eka dan ayahnya mulai berjualan permen dan biskuit keliling Makassar.
Eka berjualan dari pintu ke pintu.
Baca Juga : Basuki Tjahaja Purnama Akhirnya Akui Akan Menikahi Bripda Puput: Nikahnya Sama yang Polwan Itu!
Menaiki sepeda, ia akan berhenti dan mengetuk pintu rumah calon pembeli tanpa kenal lelah.